Posts

Showing posts from June, 2018

Nikah Itu Ibadah

Menikah adalah separuh agama, siapa yang menikah berarti dia telah menyempurnakan agamanya. Oh sungguh mulianya menikah yang berlandaskan ibadah. Tiada kau arungi kehidupan dengan kekasih tanpa ibadah, semua serba ibadah. Dalam nasehat hatiku, "jembarkan ati, dowo ususe dalam berumah tangga" karena mengarungi kehidupan pernikahan tak banyak juga mengalami pasang surut, kadang mungkin ada sedikit permasalahan, maka permasalahan inilah seharusnya bisa menjadi ibadah, lewat sabar dan prasangka baik di rumah tangga sangatlah perlu. Ketika kau marah jadikanlah sabar sebagai penenangmu. Ketika ego jadikanlah mengalah sebagai pemenangmu. Ketika sedih jadikanlah prasangka baik sebagai lega hati. Dan masih banyak lagi lainnya. Oh sungguh ibadah dalam berumah tangga itu sebuah karunia-Nya.

Mengapa Kau Memilihku

Menjadi sebuah pertanyaan besar dan belum terjawab sampai saat ini, m engapa kau memilihku ? Karena ku tahu, banyak sekali perempuan perempuan yang mungkin lebih dari aku disekitarmu, yang lebih cantik yang lebih keren yang lebih taat yang lebih sholehah yang lebih kaya yang lebih pintar yang lebih takdzim dan lebih lebih yang lainnya dan pasti banyak juga yang ingin memakcomblangimu dengan perempuan lain, lalu mengapa kau memilihku ? Ya, mungkin pertanyaan ini tak bisa dijawab dengan serangkaian kata-kata yang bisa mewakili kata hati sepenuhnya. Tapi perlu diingat, hanya satu kalimat yang bisa kujawab ketika pertanyaan itu tertuju kepadaku, ketika kau memberikan pertanyaan balik kepadaku dengan pertanyaan yang sama, karena kaulah InsyaAllah imam yang selalu dibisikkan oleh Allah dimana hati mengiyakan dengan kuat , walau ada banyak laki-laki yang mungkin juga lebih dari kamu yang selalu datang mengetuk hati tapi kau beda, hatiku diketuk olehNya dengan segala keistimewaanmu. Dan

Bocah Ora Kenal Cinta

Inilah julukan yang menjadi primadona yang selalu terdengar oleh telinga saya. Beberapa undangan sudah sampai di tangan yang diundang. Dan tak pelak selalu muncul chattingan maupun lisan bahkan sebuah status, bahwasanya aku adalah orang yang tak kenal cinta. "Bocah ora kenal cinta, tapi wis ndisiti cah pacaran" begitu sautnya dari orang orang dekatku yang menerima undanganku. Muka muka seperti saya ini seperti terlihat orang yang sangat lugu, polos dan cuek tentang cinta dengan lawan jenis . Haha kadang memang lucu tapi itu kenyataan. Aku bahagia dengan prosesnya yang sudah pasti dariNya ini walau sering mendapat julukan bocah ora kenal cinta atau anak yang tidak kenal cinta dan semoga bisa menjadi motivasi untuk yang lain . Mereka hanya tidak tahu bahwa memendam perasaan itu seperti memendam bara api, menceritakan apa yang ada di hati pun hanya untuk orang-orang terdekat ku saja dan hanya Allah yang sesungguhnya paling tahu. Walau dikata tak kenal cinta, tapi di dalam hati s

Perasaan Yang Mendebar

Ketika ku melihat undangan ini, seketika hati berdebar dan merinding. Serasa mimpi disiang bolong, oh Tuhan aku akan menikah. Ya Allah, ridhoilah, berkahilah, lancarkanlah aamiin...

Pertemuan Singkat

Gemuruh petasan dan kumandang takbir membuat hati seketika merasakan perpisahan yang amat sangat menyesakkan. Membuatku tiba-tiba menangis sesenggukan diwaktu sholat Maghrib. Ya Allah apakah secepat ini Ramadhan kali ini ? Dan tak terasa esok sudah usai ? Ya Allah hamba ini masih rindu berat dengan Ramadhanmu. Ya Rahman ya rahim semoga Engkau pertemukanku kembali dengan Ramadhanmu dan menjadi orang yang lebih baik serta termasuk golongan orang-orang beruntung di jalanMu. Astaghfirullah hati ini masih merinding mendengar takbirmu yang terus bersautan. Ampuni segala khilaf hamba ya Allah. Ighfirli Ya Rabb...

Menikah Menyatukan 2 Keluarga

Menikah bukan hanya menyatukan 2 insan, melainkan menyatukan 2 keluarga, yang dimana isinya berbeda karakter dan sifat. Bagaimana cara nya menyatukannya ? Yang jelas dari 2 insan ini, saling merangkul dan saling bekerja sama untuk hidup rukun sakinah mawadah warohmah. Mereka harus saling terbuka dengan kondisi keluarga. Menjadikan keluarga baru menjadi keluarga besar, bukan hanya 1 orang saja yang harus bekerja keras, tetapi dua duanya. Semoga kelak 2 insan ini bisa mempersatukan 2 keluarga menjadi keluarga besar. Dan semoga kau bisa menjadi imam yang bisa merangkul semuanya serta bekerja sama denganku yang berada di sampingmu selalu,  aamiin.

Karena Beda Perspektif

Sehari ini aku keliling untuk menyebar undangan. Berbagai macam mimik muka yang kutemui ketika ku memberikan sebuah undangan kepada mereka. Tapi ada salah satu yang membuatku berpikira dan menjadi kepikiran, mungkin aku wataknya terlalu apa apa dipikir kali ya. Jadi gini, waktu aku memberikan undangan kepada salah satu instanti sekolah yang juga dulunya merupakan sekolahku waktu SMK. Disini ada mimik muka yang kesannya seperti menyayangkan, entah apa yang kupikirkan. Tapi yang kutafsirkan menjadi begini, duh nakk, kamu ini belum lulus kuliah lho, udah mau nikah aja, udah siapkah kamu ? Dan menjadi begini juga, nak kamu udah siap nikah ? masa depanmu masih panjang untuk kamu bisa melebarkan sayap, nanti kalau udah nikah kamu nggak bebas lho, duh nak kamu kaya anak kecil gini udah mau nikah ? Oh helllooo, aku sudah siap dengan segala konsekuensinya. Aku tidak ingin mengingkari rezekiNya, rezeki ini sudah di depan mataku, aku tidak ingin terlalu merancang rancang sendiri tentang takdirku

Hanya Satu

Hanya satu yang selalu mengisi hati ini, ialah kamu. Sedari awal perjumpaan sampai sekarang dan InsyaAllah seterusnya sampai akhirat nanti. Tak ada yang lain selain dirimu. Kadang aku yang harus berusaha meminta maaf kepada teman atas sikapku yang ternyata terlalu apatis, cuek nya aku yang kadang mungkin melukai hati karena hanyalah kamu seorang yang ada di hati ini. Terimakasih mas, yang juga telah mempercayakan hatimu untukku seorang 😊

Maaf mas

Permintaan maaf kuucapkan untukmu mas. Maaf beribu maaf jika hari ini membuatmu sedikit kesal, menggerutu atau apapun itu yang kurang pas dihati dan membuatmu menjadi merogoh saku dalam. Sungguh bukan sebagai ajang aji mumpung hingga terlihat kalap lalu boros. Semua itu bukan pula untukku sendiri, akupun berpikir itu semua nantinya bisa untuk kita berdua dan menjadi banyak manfaat dikemudian hari. Maafkan aku mas... Dan terimakasih banyak mas.