Karena Beda Perspektif

Sehari ini aku keliling untuk menyebar undangan. Berbagai macam mimik muka yang kutemui ketika ku memberikan sebuah undangan kepada mereka. Tapi ada salah satu yang membuatku berpikira dan menjadi kepikiran, mungkin aku wataknya terlalu apa apa dipikir kali ya. Jadi gini, waktu aku memberikan undangan kepada salah satu instanti sekolah yang juga dulunya merupakan sekolahku waktu SMK. Disini ada mimik muka yang kesannya seperti menyayangkan, entah apa yang kupikirkan. Tapi yang kutafsirkan menjadi begini, duh nakk, kamu ini belum lulus kuliah lho, udah mau nikah aja, udah siapkah kamu ? Dan menjadi begini juga, nak kamu udah siap nikah ? masa depanmu masih panjang untuk kamu bisa melebarkan sayap, nanti kalau udah nikah kamu nggak bebas lho, duh nak kamu kaya anak kecil gini udah mau nikah ?
Oh helllooo, aku sudah siap dengan segala konsekuensinya. Aku tidak ingin mengingkari rezekiNya, rezeki ini sudah di depan mataku, aku tidak ingin terlalu merancang rancang sendiri tentang takdirku, biarlah Allah yang mengatur selaku skenario terbaik. Kesuksesan orang juga bukan ditakar karena belum nikahnya juga. Malah rezeki pun akan mengalir dengan adanya pernikahan. Dan dengan bismillah semua target ku  berjalan dengan lancar.

Rezeki sudah mendekat dengan sendirinya dan mau nunggu apa pula ?
Biarlah mengikuti apa yang menjadi rezeki dan takdirku.
Mungkin akunya yang terlalu suudzon, astaghfirullah ighfirli ya rabb...

Walau itu semua, nyatanya semua orang merasa bahagia dengan undangan ini. Syukron ya rabb...
Bismillah lancarakanlahh ... :)

Comments

Popular posts from this blog

Grafika Komputer

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo