Balada Mahasiswa Dari Tugas Mudah Menjadi Tugas Paling Kontroversial

Awal mula cerita dari matkul Pemprograman Berorientai Objek. Matkul yang membahas tentang data dan fungsi yang dibungkus ke dalam kelas-kelas atau objek-objekk. Dengan contoh mobil yang tiap-tiap elemen termasuk dalam kelas. Misal kelas dari pintu mobil, kelas rem dsb.

Waktu berjalan, pertengahan semester dibagilah kelompok terdiri dari 3 orang dan sampailah tiba saatnya pemberian tugas besar akhir semester. Yaitu tugas untuk menghitung kebutuhan kalori sehari, untuk pencegahan diabetes. Yap, dengan semangatnya kelompok saya mengerjakan tugas tersebut. Saking semangatnya, tugas telah selesai dengan cepat, sebelum jadwal pengumpulan (walaupun sebetulnya yang mengerjakan hanya saya seorang). Kelompok saya mengumpulkan lebih awal.

Emmm... karena teman-teman yang lain tahu kelompok saya sudah lebih dulu mengumpulkan dan sangat kebetulan sekali teman-teman juga belum selesai. Dan mintalah teman saya untuk membantunya. Karena sifat dasar dari manusia adalah saling tolong menolong maka saya ikut membantunya.

Awalnya saya kira cuma membantu 1 kelompok saja. Tapi ternyata di Lab. Komputer sudah berkumpul orang sekitar 20 orang. Kaget brooo....

Ya... akhirnya mulailah dengan judul "Belajar Kelompok" . Karena waktu itu saya tidak membawa laptop, hanya membawa hardisk, maka saya memakai laptop teman. Niat saya simpel, "copy ke laptop, lalu nanti filenya dihapus". Bla bla... saya ngomong. Tapi sayangnya hanya beberapa saja yang memperhatikan. Ya tak apalah, mungkin mau tanya lagi sama temen yang lain, pikirku.

Selesailah sesi "Belajar Kelompoknya". Kembali ke niat awal, yang menghapus file asli dari kelompokku. "Klik" .... eettt , belum sampe klik ada temen bilang. "Eh, filenya tak pake referensi kelompokku ya..."
Done. Akhirnya tak jadi dihapus broo... "Ya bolehlah, kan cuma buat referensi, berarti bukan copas yang lalu nanti dikumpulkann", pikir saya.

Tibalah hari pengumpulan tugas. 
Sampai dihari liburan, pak dosen ngepost. Katanya banyak file yang mirip, pak dosen mempersilahkan jika ada yang mau klarifikasi soal tugasnya. Artinya ada 1 file yang hanya dicopas lalu dikumpulkan.
Pikirku simpel lagi, "Ahh, saya nggak copas ini, murni ngerjain sendiri, tak perlu ada klarifikasi"

Jeng...jeng... Ada kabar nilai telah keluar. Saya buka nilainya, jedderrr... bak kesambar petir. Nilai matkul PBO saya sama dengan yang lain. Nilai yang sama dengan teman-teman copas tugas. Nilai yang tidak saya harapkan, karena menurut saya, saya memenuhi kriteria nilai yang saya harapkan.
Wah perlu klarifikasi nihh..

Datang ke ruangan dosen buat klarifikasi. Bla bla bla... saya klarifikasi. Ternyata sebagian besar file tugas teman-teman mirip dengan punya saya. Beuh... kaget bro.. Dari mana dia dapat file tersebut, saya juga tidak tahu. Karena mereka tidak ijin tidak juga apa...
Tapi alhamdulillah sang Dosen juga memberi saya nilai sesuai dengan kriteria yang saya harapkan.

Ternyata dari yang awalnya "Belajar Kelompok" ajang referensi malah jadi ajang "Copas". Dan sungguh saya tidak tahu sama sekali.

Sungguh tugas yang kontroversial. -,- 
 


 

 






Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

5 September 1 April

Ada momentum yang tak pernah terlupakan. Antara 2 insan yang sedang mencoba menampakkan diri dan mencoba memperkenalkan diri lebih dekat. Akupun takut waktu itu ketika ada ajakan untuk menemani makan. Aku menyanggupi dengan perasaan tak enak dengan Rabbku. Semoga bukan suatu hal yang mungkar. Jarangku menemani makan berdua kecuali dengan seorang wanita. Adalah pertama kali makan bersama denganmu Aku gugup hatiku tak karuan inginku lekas pulang. Tak mampu aku menatap wajahmu. Selalu ku buang muka ke sudut tak menentu. Untuk menghindari sesuatu. Menemani makan soremu, tapi aku tak ada selera makan sama sekali. Karena aku sedikit merasa sedang tak enak badan. Memanfaatkan momen untuk sekedar saling bertukar cerita, makan dan memberikan oleh-oleh yang pernah aku sentil dan ternyata benar untukku. Sungguh waktu itu aku hanya iseng sekedar ingin chat dan canda saja. Dan diluar sangkaanku, kaupun menepatinya. Terimakasih atas ajakan dan oleh-olehnya itu. Sampai kini masih ku pakai setiap har...
Read more

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo

Image
Prosesi Upacara Ruwatan Rambut Gimbal Dieng Ruwatan rambut gembel anak-anak Pegunungan Dieng adalah peninggalan leluhur yang hingga saat ini masih menjadi tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun. Masyarakat Dataran Tinggi Dieng mempercayai bahwa keberadaan rambut gembel adalah titipan Kyai Kolodete, yaitu nenek moyang masyarakat Dieng. Berdasarkan mitos, rambut gembel anak-anak Dieng dianggap sebagai bala (petaka) sehingga anak yang telah dipangkas rambut gembelnya dipercayai akan tumbuh menjadi anak baik yang panjang umur dan banyak rezeki. Prosesi Upacara Ruwatan Rambut Gimbal Dieng Ruwatan rambut gembel ini sudah dimasukkan dalam acara tahunan, yakni Dieng Culture Festival yang digelar pada bulan Juli. Acara ini menampilkan ruwatan rambut gimbal, festival seni budaya, pameran kerajinan khas Dataran Tinggi Dieng. Anda akan melihat anak-anak gembel dikirab dengan kereta kuda diiringi para abdi berpakaian adat Jawa dan diikuti tarian selama mengelilingi kampung. Tari...
Read more

Semua Ada di Sholat Istikharahmu

Seringkali kita dihadapkan oleh beragam pilihan dalam bentuk keputusan. Apakah dalam masalah jodoh, pekerjaan, pendidikan, urusan rumah tangga dan hampir segala aspek kehidupan. Dan yang perlu diketahui bahwa yang namanya pilihan bukan hanya melulu kita memilih satu diantara dua, tiga dan seterusnya. Misalnya memilih A atau B. Tapi bisa juga memilih itu hanya A saja. Tapi tetap saja itu pilihan kerana memilih A, ya atau tidak.  Dalam hal pilih-memilih pastilah kita menginginkan pilihan yang terbaik. Jangan sampai kita salah memilih karena akan berdampak atau beresiko dikemudian hari. Kalau ternyata pilihan yang kita ambil adalah pilihan yang tepat beruntunglah kita. Tapi bagaimana kalau pilihan yang kita ambil salah?  Yang perlu diperhatikan pilihan itu sebaiknya juga terbaik menurut Allah. Kerana kadang kita sebagai manusia sering hanya ingin memilih yang kita anggap enak, indah dan mudah untuk dijalani. Padahal belum tentu yang indah dan mudah itu adalah yang terbaik menurut...
Read more