Pengalaman Ke Mbah Fanani Dieng

Lupa tepatnya tanggal berapa. kalau tak salah di bulan Januari 2016. Dulu diajak teman untuk main ke Dieng. Saya ikut, ijin bapak ibu dan diijinkan. Berangkat pagi dengan beberapa teman dari temanku. Ada 9 orang dari Kalibeber. Saya membawa motor sendiri tidak berboncengan. 
Di pagi hari terlihat cerah sampai ditujuan mendung tak terbendung. Dengan diiringi mendung sangat tetap pada tujuan awal yaitu ke mbah Fanani (kisahnya : Kisah mbah Fanani Dieng ) . 
Sebelum diajak kesana sebenarnya saya sudah penasaran. Dan penasaranku sudah terobati dengan diajak temanku bareng-bareng kesini. 
Mbah Fanani ini adalah seoorang pria misterius yang bertapa di Dieng -+ 19 tahun. Tidak mau pulang ketika Dieng belum menjadi lautan, kemungkinan yang dimaksud lautan itu adalah ketika Dieng terkena banjir.
Sampai ditujuan siap-siap masuk ke gubuk tapanya yang dibuat masyarakat setempat dengan terpal warna biru. Kami beberapa masuk tiap 3 orang bergantian dan ada yang tidak mau masuk.
Saya bersama teman saya masuk. Saya sedikit ketakutan, saya mengikuti teman saya dari belakang. Ketika saya buka terpalnya, ada bau semerbak keluar dari dalam gubuknya. Ya, mbah Fanani melakukan semua kegiatannya di gubuk, mulai dari tidur, bangun tidur, mck makan dan minum. Terus ibadahnya gimana ? "Katanya" orang setempat, ketika memasuki waktu sholat, mbah Fanani tidak ada di dalam gubuknya. dia menghilang secara ghoib untuk beribadah di tempat lain ( dengan diperkuat oleh artikel ini Cerita cleaning service bertemu Mbah Fanani di Makkah ), Wallahu A'lam. 
Pada waktu itu saya sampai di tempat pada pukul -+ 10 pagi. 
-
Karena hanya orang tertentu saja yang boleh masuk mengikuti aba-aba dari mbah fanani. Buka terpal, dengan melihat aba-aba dari mbah fanani yang mengacungkan tangannya seakan mempersilahkan masuk, saya dan teman saya akhirnya masuk ke dalam gubuk. 
Teman saya bercerita panjang lebar dan mbah fanani hanya melihat dengan tatapan tajam ke arah kami tanpa sepotong kata apapun.
Setelah selesai, teman saya coba meminta do'a dari mbah fanani. Saya tidak tahu apa maksudnya, saya hanya ikut mengamini saja. Selesai do'a kami keluar dari gubuk. Sungguh rasanya sampai didalam sangat misterius dan mistis. 
Dan kepenasarankupun sudah terobati.
-
Setelah dari ke mbah fanani kami main ke beberapa  objek wisata di Dieng bersama teman dari teman saya yang asli orang Dieng, agar kami bisa bebas masuk keluar tanpa membayar karcis.
Semakin siang mendung semakin petang. Yang akhirnya turunlah hujan. Di Dieng yang dingin, ditambah dinginnya hujan, seakan jaket yang kupakai pun tak bisa menepis dinginnya. 
Akhirnya kami berteduh dan sholat di teman temannya kami. 
Menunggu terang dan teranglah kami keluar dan siap-siap untuk pulang. Pulang pun ternyata diperjalanan hujan lebat. Akhirnya kami pulang dengan diteman hujan lebat dengan macet yang lama.
-
Pada 3 hari yang lalu Dieng banjir. Bagaimana bisa Dieng yanng dataran tinggi kok bisa banjir ? , menurut pendapatku, kemungkinan Dieng banjir ditempat tersebut adalah dataran yang berbentuk cekungan yang membentuk seperti mangkok dan tidak ada tempat aliran air yang bisa membawa air mengalir.
Dan semua takdir itu ada di tangan Allah, ketika Allah sudah kunfayakun apapun bisa terjadi, termasuk Dieng banjir.
Dan apakah mbah fanani akan pulang, mengingat Dieng kemarin mengalami bencana banjir ?

Comments

Popular posts from this blog

The Fact

Kitab Alala