Anak Teknik Informatika 2014

Jika dihitung kami berjumlah seratusan lebih. Awalnya banyak. Tetapi berjalannya waktu, beberapa entah tak kelihatan batang hidungnya lagi. Hingga tersisa 3 kelas dari 4 kelas. Kami adalah para tunawisata. Beberapa adalah anak perantauan. Tersebar dari Sumatera sampai Jawa saja. Bahasa yang kami gunakan berbaur antara bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Tetap bisa berkomunikasi layaknya manusia normal. Dengan logat masing-masing daerah kami tetap bercengkrama bersendau gurau. Ada saja celoteh yang kami keluarkan. Lebih banyak pria daripada perempuannya. Ada yang sudah bekerja ada juga yang masih menodong orang tua seperti saya. Ada yang sudah punya anak ada juga yang masih jomblo tulen. Dengan niat yang sama yaitu mencari ilmu, ya mungkin beberapa mencari gelar atau cuma mengikuti kehendak orang tua saja. Ada yang galak ada juga yang lembut, ada yang klimis ada juga yang awut-awutan. Kebanyakan dari kami adalah sepelantaran umurnya. Masih dengan perasaan yang sama, seperti anak kecil ketika bermain bersama. Kuliah adalah waktu ketika berkumpul bersama. Usai kuliah beberapa langsung pulang, ada juga yang masih nongkrong manis di warung atau kantin. Yang punya markas organisasi biasa langsung ke markas, cuma buat ngadem sama cari WiFi gratis. Yang nggak punya uang dan nggak berorganisasi biasa terlihat sedang bermunajat di masjid kampus. Biasa ketika awal semester kuliah wajah kami sumringah masih cantik imut dan ganteng-ganteng. Memasuki pertengahan semester wajah kami dikit demi sedikit mulai layu. Dan akhir semester adalah gongnya wajah kami, yaitu kusut, pucat, layu, lemah, letih, lesu, bokek, jerawatan, berminyak. Uniknya kita adalah sering protes nilai, mengerjakan sesuatu secara kilat, ghoib dan mendekati dedlen, suka diam ketika di suruh tanya oleh dosen, cuma mengangguk angguk untuk meyakinkan dosen bahwa kami faham akan materinya, datang duduk pura-pura faham selesai pulang. Tak jarang ketika tugas berkelompok yang mengerjakan hanya 1 atau 2 orang saja dari beberapa orang dalam kelompok tersebut, lainnya adalah nebengers nama di makalah. Matkul tahfidz adalah matkul favorit kami, sampai bisa dipastikan pasti ada yang mengulang matkul tersebut. Dan yang paling asyik adalah matkul yang ber-SKS besar. Dimana kita sering terpontang panting ketika mendapatkan dosen dengan sifat gajenya yang  padahal SKS nya besar. Kami adalah anak Teknik Informatika, tapi kami cuma kadang-kadang aja bisa ngoding, itupun kalau ada tugas saja. Bersambung ...

Comments

Popular posts from this blog

Grafika Komputer

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo