Posts

Showing posts from February, 2018

Yang Tak Disangka

Hari ini pembekalan KPM terakhir, pemateri juga dari luar, tak lain pejabat dari kecamatan yang akan kami KPMi. Di jadwal tertera jam 8, dan niatan berangkat siang pun terwujud. Jam 08.30 baru berangkat sampai di kampus jam 9. Ternyata acarapun belum dimulai, mengherankan. Sendiri seperti biasa aku masuk dan mencari tempat duduk. Dapatlah tempat duduk paling belakang dan tak disangka didepanku adalah teman-teman rombonganku di kelas. Pemateri menyampaikan apa yang menjadi bahasanya sampai di jam 12.30 baru usai. Perut sudah keroncongan, aku dan teman-teman bergegas ambil nasi box. Kami makan di kos salah satu teman kami. Sampai jam 1.30 baru kami masuk lagi ke acara. Acara terakhir adalah pembagian daerah KPM. Tak disangka , kelompok ku seperti dipilah pilih lagi, dengan fakta salah satu anggota kelompok ku dilukir dengan kelompok lain. Sangat menyebalkan dan membuat kesal, dimana orang yang ditukar adalah ketua kelompok kami. Dengan kekuatan bersama kami mencoba negosiasi dengan piha

Sosok Itu

Ya Rabb Bolehkah aku merindukan sosok itu Dia yang menjadi keherananku akan kerinduan ini Mas ... Terimakasih ya, sudah mempercayakan cincin ini untuk kupakai di jari manisku Semoga kau adalah calon orang yang membimbing aku untuk lebih dekat dengan Dia Sang Maha Cinta Untuk kau calon penggenap imanku, do'aku selalu untukmu 😊

Sehari Yang Begitu Lama

Pagi pagi bangun sedikit siang, padahal tidur malam lebih awal jam 7 sudah dipulau kapuk. Bisa-bisanya tidur lama banget dan bangun molor, untung sedang libur. Hingga jam menunjukkan waktu untukku segera ke kampus mengurus laporan yang harus segera dirampungkan. Sedikit ngebut sedikit ngegas, sebelum sampai di kampus, aku melipir membeli barang ke toko yang menyediakan frame foto dan mengambil orderan cetakan di percetakan, ada orderan yang nggak pake sengaja molor karena ulahku yang baru sempet aku kerjakan. Sampai kampus beres beres laporan dan segera kusetorkan ke pihak fakultas. Dan Alhamdulillah jam 10 an selesai, waktunya balik ke sekolah. Sampai di sekolah sedikit ngos ngosan, entah kok jadi ngos ngosan begitu aneh. Di sekolah ada event Popda voli se-kabupaten, Ibu ikut jadi supporter untuk tim kecamatan bersama guru-guru yang lain. Kutemui Ibu dan adik yang sedang jadi suporter. Sampai jam 2 aku balik lagi ke tempat belajar bersama teman-teman. Serasa lama sekali saat belajar,

Separagraf

Kangen celotehan mu di blog. Kuperhatikan sedang jarang kau membuat itu. Banyak ku terhibur ketika kau berbagi cerita di blogmu, yang juga tak sedikit ku menjadi tahu tentang keadaanmu waktu itu. Do'aku selalu untukmu, semoga baik-baik saja dan dalam lindunganNya ;)

Merindu (5)

Ada banyak hal yang ingin kubahas denganmu Tapi seakan lisan belum mampu berucap Takut dikala kau sedang sibuk Inginku berlama-lama denganmu ketika bertemu denganmu Ada kerinduan terselip, entahlah Ditiap waktu ingin rasanya tau keadaanmu Dan sekedar untuk saling menghibur Oh tapi nyatanya belum waktunya Ighfirli Ya Rabb

Mungkin Kurang Cocok di Pencernaan

Momen kumpul bersama teman-teman adalah momen yang bisa dibilang momen langka. Kita janjian jauh hari dengan judul syukuran ulang tahun temen (itu aku, it's me). Bingung mau syukuran dimana, akhirnya si temen usul sambil makan seafood di salah satu cafe di kota. Berhubung dah lama banget nggak makan seafood, okedehh akhirnya kita ketempat yang disepakati. Jam 3 kita di TKP. Pilah pilih menu makan, dan memang banyak menu seafoodnya. Saking banyaknya bikin bingung, lama kita pilah pilih akhirnya selesai juga. Sambil nunggu orderan, ngobrol ndopok ngegosip ria kita dan momen bully yang pas diantara kita. Tak selang lama makanan datang, sedeppp saatnya kita makan. Makan diiringi gelak tawa, soalnya kita pun jarang seribet ini makannya haha. 1 jam selesai, tapi masih ada 1 lagi teman yang belum selesai, temanku yang satu ini sangat teliti mencari harta karunnya. Yang akupun tak seteliti temanku ini, banyak kulihat makanku yang terskip harta karunnya, karena menu makan dengan temanku ini

20 Februari 1996

Tanggal apakah itu ? hmmm... itu tanggal 1 Syawal 1416 Hijriah, Hari Raya Idul Fitri tempo dulu  Juga bertepatan dengan lahirnya diriku ini ke dunia. Oh Ibuku waktu itu sedang berjuang sekuat tenaga melahirkan bayi ditanggal tersebut, dipagi hari sampai rela meninggalkan sholat Ied. Memaksa dan membuat sakit Ibu, yang dipikirkan hanyalah bagaimana agar bayi yang dikandung bisa lahir dengan selamat dan lancar serta normal. Dan taraaaaa.... tangisan bayi itu memekakan telinga seisi ruangan. Hadir menambah jumlah anggota keluarga. Semua senang semua bahagia semua lega.  Terimakasih Ibu :) Pada hari ini tanggal itu terulang lagi. Genap berusia 22 tahun bayi tersebut. Sudah bukan bayi lagi, hari ini bayi tersebut sudah menginjak remaja menuju dewasa, tak terasa sudah besar. Di hari sebelumnya sang Ibu mengucapkan selamat, memberikan sebuah kado istimewa dan banyak memberikan do'a kepadaku, padahal sudah kuingatkan saat itu masih tanggal 19, tapi dihiraukan saja. Dan pagi tadi Ibu mengul

Pencarian Harta Karun

Tiada hari tanpa dikerjain sama 2 kitten ini. Senang dan gemas ketika bisa bermain dengan hewan lucu ini. Tapi ada saat yang membuat orang serumah kesal. Cuma bisa gelang geleng sambil terus berinem ria. Selalu kecolongan dengan aktivitas BAK mereka. Ada saja tempat yang tak terasa bau amoniak. Ada yang masih anget, ada pula yang membekas. Memang sembarangan ! Rumah jadi bau semerbak anyir anyir, jorok banget. Aku dan bapak sering gantian untuk menelusuri harta karun dan langsung membersihkannya. Mungkin harta karun yang paling banyak didapat sama bapak  Semoga cepet sadar biar nggak dibuang sama bapak.

Dewa LKS

Image
Ini adalah sebutan yang diberikan temanku yang kebetulan adik semesterku. Sebutan yang diberikan kepadaku itu membuatku sedikit tertawa lahir dan batin. Tak layak sekali rasanya, memang demikian tak layak sih. Aku juga kan sama-sama belajar tuh... Amanah yang menjadi tahun ketiga bagi diri saya. Saya diminta untuk bisa mendampingi teman-teman belajar. Sebetulnya sudah ingin menolak, tapi rasanya kok tak pikir ilmuku walau yang secuil ini tak kubagi jadi rugi sekali. Dan kepikiran juga ada beban lain yang sedang menanti. Tapi kusanggupi sajalah, hitung-hitung sebagai ladang keberkahan, insyaAllah. Sedikit kenalan ketika tadi awal bertemu. Beda dari yang sebelumnya, kali ini lebih meriah dan membuatku ekstra bekerja. Alhamdulillah dan bismillah.  Saat asyiknya aku mendampingi teman-teman belajar. Datanglah teman-temanku saat sekelas dulu waktu SMK. Yang sebelumnya sudah mengabari mau main ke sekolah sambil nostalgia. Lama kami temu kangen bersama guru dan sang guru akhirnya mengajak kami

Sebuah Pengakuan

Jujur, benar aku tak tau seberapa besar cintamu padaku Yang kutahu kau menunjukkan cintamu lewat usahamu menghalalkanku Kau pun tak pernah mengumbar kata cintamu padaku Yang kutahu kita saling menjaga perasaan satu sama lain Kau pun tak pernah menghabiskan waktu dengan banyak basa-basi Yang kutahu kau selalu berusaha membahas apa yang menjadi tujuan kita Kau pun tak pernah menjanjikan apapun padaku Yang kutahu kau selalu berusaha menjadi dan memberikan yang terbaik menurut versimu Kau pun tak pernah menuntut apa yang ingin kau inginkan dari diriku Yang kutahu (semoga) kau menerima ku apa adanya dan apa yang menjadi kekuranganku Terimakasih atas semuanya, bismillah menuju halal, semoga dilancarkan semua 😊

Aku Memilihmu Karena Naluriku Berkata Kaulah Itu

Setelah acara aplut foto di ig itu banyak orang disekitar ku menjadi baper tingkat dewa. Apalagi yang teman c owok jadi semakin baperan. Aku yang tak tau menahu siapa yang menaruh hati menjadi tiba-tiba cuek, kadang malah ada yang menjauh tiba-tiba dan tak banyak jadi galau. Merasa bersalah, tapi inilah skenarioNya. Niat hati hanya ingin mempertegas keadaan saja, tidak lebih tidak kurang. Yang semoga semuanya baik-baik saja, aamiin. Foto blur pun tak membuat susah orang membaca sosok Dia, tetap terbaca walau dengan masih perkiraan. Biarlah, batinku. Toh sepertinya memang sudah waktunya. Sebelum aku aplut pun sudah berdo'a dan ijin dengannya. Ketika mereka mengetahui sosok Dia. Tak jarang yang semakin men cie cie in saya. Kadang muka menjadi memerah karena malu untuk mengiyakan, bukan malu untuk mengakuinya tapi malu karena jadi bahan cie cie in aja. Aku memilihnya bukan karena profesinya. Mungkin beberapa orang yang sudah tahu, akan mengira karena profesinya, padahal pun yang saya