Terngiang dan Tersadar

Ada kejadian unik dan tak biasa tadi siang ba’dha sholat Jum’at. Ijin sebentar dengan teman-teman yang sedang jaga stand di bazaar Fakultas Ekonomi di aula, ijin mau makan siang di kantin. Makan bersama beberapa teman-teman dari jurusan lain dan kami saling berbaur. Usai makan siang, sholat Jum’at pun juga selesai. Bergegas untuk sholat Dzuhur, sebelum sholat aku teringat belum mendaftar syarat kegiatan KPM yaitu sertifikasi Tahfidz. Fyi, kegiatan tahfidz bagi beberapa kalangan teman-teman khususnya teman TI menjadi sebuah momok yang menakutkan, entahlah mengapa bisa begitu. Lanjut, bayar di teller bank, Alhamdulillah tidak perlu antri panjang, begitu masuk langsung dilayani, maklum baru buka sih hehe. Selesai bayar langsung menuju masjid dan sholat.

Baru baca basmallah sebelum baca niat, ada seorang ibu menghampiriku dan nyeletuk “Mbak, tunggu bentar kita jamaah ya”. Akupun sedikit kaget dan langsung mengiyakan ajakan tersebut. Biasanya ketika ada yang mau jamaah pastilah makmum masbuk dengan menepuk pundak, tapi kali ini jamaah datang sebelum takbir. Dan biasanya lagi pasti “iren” (eyel-eyelan) untuk jadi imam, tapi kali ini langsung ibu tersebut mengiyakan untuk jadi imam. Ketika ibu tersebut memakai mukena, ibu ini tak segan menghujani pertanyaan tertuju kepadaku. Serasa ada yang aneh saja, tak biasanya ada yang bertanya sampai segitunya (bertubi-tubi). Beliaupun sedikit memperkenalkan diri, ternyata beliau adalah pegawai di kantor yang dulu pernah menjadi tempat PKL semasa saya SMK dulu. Dan diakhir sebelum sholat, ibu tersebut memberikan sebuah kalimat gong “Mumpung masih muda, semangat nyari keberkahan, jadi yang bermanfaat dunia akhirat”. Tertegun batinku sambil lisan menjawab “Njih bu, InsyaAllah, Bismillah 😊”.

Menikmati sholat dan tak terasa sudah selesai. Usai sholat berdo’a sebentar dan lanjut menuju stand bazaar. Tak ingin mengganggu ibu tersebut yang sedang khusyuk berdzikir, dengan bahasa isyarat saya diam-diam keluar masjid. Di stand aku memikirkan kalimat terakhir dari ibu tadi. Ada sebuah makna tersirat yang membuatku untuk lebih peka lagi. Sampai di waktu Maghrib, aku masih terngiang dan tersadar. Benar do’aku terkabul, do’a meminta asupan nutrisi berupa motivasi dan penyemangat serta do'a. Seakan kalimat siang tadi langsung dari Rabbku, lewat perantara ibu yang mengajak sholat jamaah tadi. Tak habis pikir, apa yang diminta datang tak terduga, Alhamdulillah syukron Ya Rabb, bismillah semangat semangat 😊

Comments

Popular posts from this blog

Grafika Komputer

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo