Awesome Day

Sebuah antisipasi atau sebuah tindakan preventif kepada orang lain sebelum adanya sesuatu yang tidak mengenakkan. Ini ku lakukan demi mereka yang "mungkin" menyimpan rasa di dalam hatinya tentang diriku. Tak merasa kepedean, Wallahu a'lam hanya kemungkinan saja. Karena aku ingin menjaga hatiku dan menjaga hati orang lain. Tak ingin menjadi biang kerok dari segala macam misteri hati yang membawa hati menjadi seolah bertepuk sebelah tangan. Aku mungkin belum pernah merasakan secara realnya, tapi kurasakan setelah menonton sinetron ataupun film pendek tentang kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan, terlalu sakit dirasa. Tapi rasa sakit itu terasa karena terlalu menaruh percaya terhadap diri sendiri ataupun kepada makhluk lain, bukannya memasrahkan kepada sang pembolak balik hati. Astaghfirullah

Dimalam hari mencoba sekuat kepercayaan diri untuk menjapri mas calon. Sebenarnya ingin ku tanyakan sewaktu setelah acara itu. Tapi kuurungkan dan baru berani kemarin malam. Maksud dan tujuan menjapri hanya ingin memperoleh ijin kepada mas calon. Apakah boleh aplut foto yang ada beliaunya. Sampai akhirnya di pagi hari mendapat ijinnya, diperbolehkannya aku mengaplut foto itu. Foto itupun aku samarkan yang dimana fotonya kuedit menjadi buram, seburam mungkin. Maksud hati memburamkan karena ingin merahasiakan mas calon dari ruang publik. Menjaga mas calon dan para secret admirer yang mungkin akan patah hati (antisipasi).

Niat hati mengaplut karena ingin foto itu menjadi sebuah jembatan untuk (jika ada) orang lain yang sedang menungguku. Entah menunggu ingin mengungkapkan perasaan, atau yang sedang gelisah apakah iya atau tidak. Menyudahi penantian mereka dan tak ingin melukai hati mereka sebelum mengungkapkannya. Bukan kepedean hanya mengantisipasi saja, agar semua baik-baik saja.
Dan Alhamdulillah ternyata responpun datang. Beberapa yang kuamati memang menaruh hati, dengan lapang dada mereka menerima dengan sukacita dan mendoakan. Maaf dan terimakasih banyak :)

Dan efek lainnya. Ternyata wajah mas calon sudah familiar walau sudah diburamkan tetap saja masih terbaca siapa sosok itu. Secara tersirat teman-teman angkatanku pun mungkin tahu.

Setelah acara aplut selesai. Tibalah waktuku untuk segera ke area kampus, tepatnya di cafe exotic. Padahal sehari sebelumnya aku berucap aku ingin di rumah tidak ingin kemana-mana, tapi mau gimana lagi akhirnya tetep berangkat juga. Demi kemaslahatan bersama, membantu teman-teman dalam mengerjakan labfis prodi Fisika, siang siang berangkat dengan dompet yang ketinggalan di rumah, deg deg ser rasanya sampai di kota, gimana nanti kalau ketemu pak rompi ijo di jalan. Tak bawa surat surat dan yang lebih menyeramkan akupun tak bawa uang sepeserpun, berasa uji nyali. Tiba ditujuan aku malah dibuat pusing, karena dari sekian banyaknya kelompok, semua memasrahkan kepadaku. Oh hidup...
Yang deadline siapa yang ruwet siapa wkwkw
Nikmati sajalah, itung-itung sambil menanam kebaikan, InsyaAllah.
Ku kerjakan tapi ternyata otak rasanya sedang kurang singkron. 4 jam berlalu akhirnya aku beralibi ingin bertemu seseorang, ya sebenarnya sih begitu, ingin bertemu dengan kasir di supermaket wkwkw.
Keluar dari area kampus langsung menuju kota dan keluar masuk ke supermarket. 2 supermarket terbesar di kotaku yang menjadi andalan untuk berbelanja selain di pasar. Jam 2 lebih sampai jam 3 aku keliling melihat lihat rak rak serta etalase produk. Hanya melihat lihat saja karena tak bawa uang 😂.
Jalan-jalannya kurasa sudah cukup dan ku lanjut perjalanan pulang ditemani rintik hujan.
Ditengah perjalanan ku berpapasan dengan Ibu yang ternyata juga dari kota. Ku ekor ibu dari belakang seperti iring iringan induk bebek dengan itiknya.
Sampai di rumah istirahat sebentar sambil menunggu adzan. Usai sholat aku mendapat chat dari teman kakakku. Tiba-tiba ditawari untuk bisa gabung di usahanya. Padahal usahanya bisa ku bilang sudah jalan dan sepertinya tak perlu karyawan lagi. Tapi entahlah, akupun disuruh untuk bisa kerja part time ditempatnya. Sedikit mengernyitkan dahi, hmmmm... sambil berpikir...
Inikah rezekiku, biasanya orang bingung melamar kerja dimana, sedangkan aku tiba-tiba dilamar untuk bekerja. Dan bismillah aku mengiyakan bekerja disitu. Padahal akupun belum kepikiran untuk bekerja seperti itu, prefer nyaman  freelance, ibarat semau aku tanpa harus terikat aturan yang kadang menjerat. Aku iyakan dengan syarat akan masuk mulai kerja dipertengahan bulan depan. Karena Minggu Minggu ini sepertinya akan ada acara yang super duper mawut alias padat merayap. Nikmatnyaaaa... Alhamdulillah ... Syukron ya Rabb

Comments

Popular posts from this blog

5 September 1 April

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo

Semua Ada di Sholat Istikharahmu