Posts

Showing posts from October, 2016

Apa Kabar ?

Hai, apa kabar ? Bagaimana harimu ? Sehat kan ? Kau tahu ? Bukan bumi mengorbit matahari bukan pula bulan mengorbit bumi, tapi h anya keliaran sosok kamu yang mengorbit di kepala saat aku ingin menulis kata ini. Rindu ini bercerita kepadaku tentang suaramu yang waktu itu berbicara padaku. Tentang aku yang selalu malu jika berhadapan denganmu. Diam, tidak bisa berbicara lebih banyak lagi. Kemana saja kau kali ini ? Aku tengok handphoneku, aku mengintip medsosmu, tak kunjung ada kabar yang kuharapkan dari dirimu.   Kucoba untuk membuyarkan sosokmu yang terus berkeliaran di otakku ini, semakin aku berusaha semakin rindu ini menjadi-jadi. Rindu macam apa ini ? Aku pun tak tau pasti, semoga bukan nafsu setan semata, karena rindu ini muncul tiba-tiba tanpa pandang waktu dan sangat menyesakkan . Aku ingin kau tahu, sungguh aku merindukan mu, aku menyukaimu. T api inilah caraku menjaga hati dari pada mendekapkan api jahanam, Lebih baik aku dibakar bara api rindu dalam kesabaran menunggumu, mes

Sang Pendekar

Senin manis dengan baju klimis Siang bolong mendung syahdu Tak lama air butiran besar turun dengan derasnya Membasahi tanah yang belum kering dari hujan kemarin Niat semangatku berangkat kuliah mulai tergoyah Semangat membara jadi melempem bak krupuk kena air Hujan ini berkah tapi hujan ini buatku takut dingin Otak teringat akan wajah ibu bapak Oke semangatku bangkit lagi Semangat yang lebih membara Ajak saja si hujan menemani perjalananku Kuhampiri kuda besiku warna hitam mix merah Kumulai nyalakan Banyak mengeluarkan tenagaku Motor gaul sedikit tapi banyak rewelnya Padahal tiap bulan sering ke salon Aki motor sudah mulai aus Tak banyak uang untuk menggantinya Mumpung masih bisa bekerja dengan baik Tak apalah dipaksa kerja ngos-ngosan dulu Aku janji, nanti ketika ada uang, kamu akan ku ganti dengan yang baru Agar jalan kita nggak pake ngos-ngosan lagi Helm di kepala Tas di punggung Jaket di badan Sandal di kaki Niat di hati Dan mantol di seluruh badan Aku sudah jadi power ranger warna

Penantian

Detik demi detik terus berputar. Aku tetap saja ditempat yang sama. Dalam keadaan yang sama. Dalam penantian ini. Penantian yang begitu memberi arti kehidupan. Penantian yang mendekatkan ku pada Rabb-ku. Penantian yang begitu menyenangkan. Penantian yang menjadikanku untuk terus memperbaiki diri. Penantian yang mengajarkanku, apa yang seharusnya wanita lakukan. Menjaga hati. Menjaga diri. Menjaga pandangan. Menjaga lisan. Bertahun-tahun aku dalam penantian ini. Aku tak merasa sendiri. Sebab Allah selalu ada menemani dalam hati. Aku tak merasa sepi. Sebab Allah selalu mendengarkan segala keluh kesah ku. A ku percaya bahwa Allah telah menyiapkan seseorang untuk menjadi pelengkap hidupku. Aku percaya akan rencana indah-Nya. Untukmu, jodoh dunia dan akhiratku. Waktu ini menjadi saksi bahwa aku hanya dapat memendam rasa ini. Dan tempat ini menjadi saksi bahwa aku hanya dapat mendo'akanmu.

24 Jam

Kita diberi waktu dalam sehari adalah 24 jam. Sehari yang berisi pagi (subuh) siang (dzuhur) sore (ashar) petang (maghrib) dan malam (isya'). Banyak 24 jam kita isi dengan kegiatan duniawi dan kegiatan akhirat. Perbanyaklah kegiatanmu dengan hal-hal akhirat. Jangan sampai kita diperbudak oleh hal duniawi, karena kesibukan kita, sampai-sampai kita lupa ibadah.  Sungguhlah merugi. Ingat, kita diberi waktu 24 jam. Lakukanlah kegiatan semanfaat mungkin, jangan terbuang untuk hal-hal kurang bermanfaat. Bangunlah pagi di sepertiga malam. Qiyamul lail dan sholat tahajud, sambil menunggu waktu subuh dilanjutkan dengan nderes Al-Qur'an, masuk waktu subuh sholat qobliyah dan sholat subuh. Jika masih ada waktu coba keluar rumah untuk menghirup udara segar untuk merelaksasikan otak dan peredaran darah. Hiruplah udara pagi (udara pagi sangatlah sehat karena belum tercemar dengan polusi kendaraan) sambil membaca istighfar atau dzikrulAllah yang lain (kalau saya cukup istighfar sambil merenun

Mencari Kesempatan di Sempitnya Kesempatan

Saya ? Aku ?  Enyong ? Anda tanya tentang siapa saya ? Saya adalah ... Manusia freelance jadi jadian. Mahasiswi yang lagaknya sok pintar sok rajin sok cerdas. Anak perempuan kedua dari berempat saudara yang kadang dibilang anak sok cantik sok manja. Seorang kakak yang menyandang status jomblowati lillahi Ta'ala, yang kadang sampek sumpek ngurusin orang (cowok) yang bilang ke saya yang cintalah yang sayanglah yang sukalah kadang nggombal nggak jelas nyari sensasi etc. bodo amat saya gak bergeming, saya maunya yang serius serius, nggak mau diajak yang nggak serius serius, itu buang buang waktu dan banyak mudharatnya.. Hamba Allah yang lagi nyari jati diri walaupun sering dikira sok alim sok mandiri. Wathever ... Ana gak peduli. Yang penting saya berjalan diatas apa yang menjadi tuntunan saya. Yang semoga benar dan diridhoi Allah, bukan jalan yang salah dan berlubang. Namanya juga freelance, dia membuka jasa sesuai dengan ahlinya yang ditekuni. Termasuk saya. Sebenarnya saya kurang j

Hanya Berani Seperti Ini

Mungkin aku mengagumimu, sama halnya dengan mereka yang juga mengagumimu. Tapi maaf, aku tak seberani mereka yang menaruh perhatian lebih padamu. Aku hanya berani seperti ini mengagumimu dalam diam. Sadarkah kau? Setiap aku bertemu denganmu, aku selalu memperhatikanmu sedetail yang aku bisa. Aku gugup ketika tak sengaja mata kita bertemu. Salah tingkah pun tak luput. Bahagia ku rasa ketika melihat senyum itu terlukis sempurna. Aku selalu harus berpura-pura. Berpura-pura bahwa semua baik-baik saja. Bahwa tak ada apa-apa di dalam sini (hatiku) . Tak mengapa aku tak bertegur sapa denganmu. Cukuplah bagiku menyapamu dalam doa-doaku. Aku tidak ingin mengenalmu lebih jauh karena Allah tidak ingin semuanya terjadi sebelum ikatan halal mengikat kita. Aku memang tidak secantik mereka, tidak seanggun mereka, Aku memang tak sesabar Siti Zulaikha yang menanti Yusuf, Mungkin pula aku harus bisa sesabar Fatimah yang menyimpan perasaanya untuk Ali. Diam bukan berarti tak mampu namun aku hanya menjaga

Tanggung Jawab

Tanggung jawab ada karena sebuah amanah. Amanah ada yang berasal dari diri sendiri atau yang memang sudah terfitrahkan sejak lahir sudah tertuliskan di lauhul mahfudz.  Sering kali saya di anggap sebagai pribadi yang telaten ulet rajin pintar sholehah cerdas etc... Tetapi kalau saya rasa, dari lubuk hati saya sendiri, saya malah merasa belum pantas menyandang kata-kata tersebut. Saya masih seorang yang malas, bodoh dan ya bukan berarti tidak sholehah, tapi belum sampai di beberapa derajatnya lebih tinggi. Saya masih perlu banyak belajar, saya hanya menjalankan secara konsisten apa yang sudah ditakdirkan untuk saya. Sebenarnya orang mau dikatakan rajin pintar ulet sholeh/sholehah etc.. itu gampang. Bukan menggampangkan. Ingat, rajin itu karena kita mengerjakan sesuatu secara tepat waktu tidak menyepelekan, ulet karena kita tidak menyampingkan(serius akan perkaranya), pintar karena kita belajar dengan sungguh-sungguh, sholeh/sholehah karena kita mengerjakan hal wajib dan sunnah dari agam

Reminder : Antara Nafkah dan Keberkahan

Banyak mengingat petuah dari pak Dosen salah satunya tentang : "Ingat, atur waktumu di pagi sampai sore hari untuk mencari ilmu, bekerja, sedangkan di malam hari gunakan waktumu untuk istirahat jangan sampai kamu bekerja sampai malam hari, itu sudah menyalahi aturan dari Allah". Masalah nafkah (mencari rizki) bukan masalah banting membanting tulang. Masalah nafkah adalah masalah taqwa. Allah berfirman : “ Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. ” (QS. ATH-THOLAQ : 3) Nabi bersabda dalam hadits Tirmidzi  : Kalau kalian benar-benar bertawakal dengn tawakal yang sebenar-benarnya, maka Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana Allah memberikan rizki seekor burung. Burung keluar di pagi hari dalam keadaan perut lapar dan pulang di s

Ku Lihat Ku Amati

Hahahaha .... Maaf, saya awali artikel ini dengan tertawa bahagia, setelah melepas kerinduan ku kemarin. Kemarin adalah hari Senin. Pertemuan perdana kita di semester 5. Waktu itu ada kuliah, saya masuk telat, habis dari kantin, mau makan pagi+siang+sore gabung jadi satu (edisi telat makan, karena ada kepentingan), tapi akhirnya gagal makan karena ada sms masuk, matkulnya udah ada dosen masuk. Yasudah akhirnya dibungkus, dibawa ke kelas, dimasukkan ke dalam tas (teman). Masuk kelas ternyata penuh sesak sekali, sampai habis kursinya. Ambil kursi di kelas lain. Masuk kelas sambil kibas-kibas tangan, "ngos-ngosan" habis naik tangga 3 lantai pake acara belum makan segala dan langsung angkat ambil kursi, boom.. langsung keliatan pucetnya (kata temen yang duduk di sebelah ku). Sambil masih kibas-kibas tangan (naik tangga lumayan mengahasilkan keringat), ku lihat kamu. Iya , kamu. Ku lihat ku amati ada sesuatu yang berbeda dari kamu. Kau terlihat ceria dan semangat sekali. Ku amat

Hari Ini Hari Minggu

Sebelum ke inti. SELAMAT TAHUN BARU HIJRIYAH 1438  Semoga di tahun ini, semua yang dicita-citakan terijabah dan diridhoi oleh Allah SWT, semoga menjadi pribadi yang lebih unggul (baik iman, taqwa, ibadah dll) dari tahun-tahun kemarin. Aamiin Ku nikmati minggu ini dengan alunan musik. Buka hape, buka aplikasi musik. Playlist cuma 3 lagu, punya Letto semua : Permintaan Hati, Ruang Rindu dan Cinta Bersabarlah. Repeat terus sampai 1000x sampai enek sendiri. Entah kenapa playlistnya berasa lagu galau semua. Seperti biasa lagi saat weekend adalah pesakitan kaum jomblo kambuh. Kali ini panas dalam menyerangku. Padahal sudah kubentengi dengan minum susu dan porsi makan yang saya naikkan dari biasanya. Tapi alhamdulilah tetap panas dalam juga. Pagi-pagi sarapan, ngumpul keluarga nonton tv sambil sarapan. Sarapan nasi goreng, sebetulnya tak ingin sarapan karena nasi goreng pake minyak masaknya. Takutnya panas dalam saya jadi makin parah. Tapi gimana lagi, emak udah maksa buat sarapan, antisipasi