Catatan di Penghujung Bulan Maret
Begitu cepat kurasa, hari demi hari yang kulalui.
Serasa baru saja kemarin berdoa untuk harapan di bulan ini. Tak terasa sudah dipenghujung bulan. Bulan ganjil berarti tepat berisi 31 hari. Esok adalah tanggal 30. Banyak cerita yang sudah ku dapat. Dari harapan yang tercapai sampai yang belum tercapai, dari yang buruk sampai yang membahagiakan, dari diam sampai galau tak menentu, dari yang tak kenal menjadi kenal dan masih banyak lagi cerita lainnya. Bulan yang penuh hikmah disepanjang cerita hidup yang kulalui.
-
Awal bulan yang masih berkutat dengan beberapa pekerjaan walaupun diposisi libur kuliah. Libur kuliah bukan berarti libur ngapa-ngapain. Malah ini adalah kesempatan dimana saya bisa mencari sesuatu yang belum tentu teman-teman seperjuangan saya bisa mendapatkan kesempatan tersebut. Benar-benar saya manfaatkan untuk menambah pengalaman hidup.
-
Dipertengahan bulan, saya mendapatkan rezeki yang tak terduga. Dengan sepele Allah memberikan kesempatan untuk saya, sehingga saya bisa masuk di koran. Dan rezeki tak terduga lagi, dompet saya hilang dibawa orang. Hingga sampai saat inipun, dompet tersebut belum kembali ke pemiliknya sesuai dengan KTP yang ada di dompet. Heran saya, apakah foto saya yang begitu cantiknya sehingga dompet masih disimpan orang yang menemukan. Jika disimpan buat apa pula menyimpan kartu-kartu dan surat-surat yang tak penting baginya. Ditambah dengan dipertemukannya orang yang kekehnya minta ampun, sulit diajak komunikasi, bahkan medsos pun masih diblokir. Sampai cerita cerita di organisasi kampus dan perkuliahan yang rasanya nanonano. Sungguh nikmat (yang luar biasa) sekali.
-
Dari awal bulan, saya sudah punya rencana untuk tidak terlalu galau menimbun perasaan kepada seseorang. Tapi ketika saya jalani, semakin saya untuk biasa agar tidak terlalu bawa perasaan, entah kenapa malah semakin teringat terus, apalagi ketika tidur, pasti mimpinya orang tersebut. Mimpinya bukan 1 orang itu saja, bahkan mimpinya bersama keluarganya. Bingung saya 😰. Ditambah akhir bulan ini adalah akhir-akhir yang menggalaukan. Beberapa orang yang saya temui sering memberikan nasihat kepada saya. Baik orang tua maupun teman. Terutamanya nasihat perihal jodoh.
Secara garis besar mereka memberikan nasihat kalau mau cari pasangan itu yang bisa membawa masa depan yang baik, bisa membimbing bersama-sama untuk menggapai jannahNYA, menjadi teladan, baik agamanya, dan lain sebagainya. Pasangan hidup itu bukan perkara memilih permen. Carilah pasangan yang benar-benar bisa membawa kebaikan untuk dunia dan akhirat mu. Jangan selalu melihat covernya, amati dan banyaklah ngobrol dengan orang yang sekiranya sesuai dengan pilihanmu. Agar nanti bisa sejalan sepandang saat sudah berkeluarga. Jangan mudah jatuh cinta dengan orang lain. Takutnya nanti gampang dibutakan dengan yang namanya cinta. Ketika berkeluarga dan nanti kamu sudah tak cinta, kan jadi repot. Karena dari pengalaman yang memberikan nasihat ke saya, katanya beberapa orang berkeluarga hanya bermodal suka atau cinta tanpa melihat kualitas dari orang yang disukai tersebut. Jadilah banyak cekcok di dalam berkeluarga. Karena kurang sepaham kurang sejalan. Sakinah mawadah warohmah pun jadi kunjung belum didapat. Dengan banyaknya berkomunikasi sebelum menikah kan jadi faham bagaimana karakter masing-masing jiwa.
Wallahu a'lam. Apapun yang belum saya jalani sayapun tak begitu tahu. Nasihat tersebut kurang lebihnya bisa untuk bekal hidup nanti. Yang kiranya baik ya bisa buat bekal, kalau kiranya buruk ya buang jauh-jauh.
-
Ya sampai saat ini, tadi malampun saya bermimpi orang tersebut. Jarang sekali berkomunikasi. Sebenarnya sering saya ingin sekedar menanyakan kabar atau sekedar memberikan semangat, tapi 'malu' yang menjadi sekat. Pengen ngobrol tapi gimana ya haha. Ya mungkin belum waktunya.
-
Hmmm... Alhamdulillah, terimakasih ya Allah telah memberikan hari-hari yang super sekali. Semoga bulan ini menjadi bulan yang penuh berkah dan pahala. Dan semoga bulan depan bulan April menjadi bulan yang lebih produktif, bermanfaat dan lebih bermakna lagi. aamiin.
Comments
Post a Comment