Terima Ing Pandum
Kali ini saya benar-benar dibuat greget dengan orang yang saya inisialkan DB.
Sifatnya memang sudah dikenal teman-teman seperti itu, sepertinya sulit mendengarkan kritikan atau pendapat.
Permasalahanku dengan orang tersebut sebenarnya sepele.
Soal hasil yang tak sesuai dengan apa yang sudah saya kerjakan.
Soal hasil yang tak sesuai dengan apa yang sudah saya kerjakan.
Tapi gaya komunikasi diantara kita yang membuat miskomunikasi.
Dimana saya menggunakan kosakata bahasa awam sedangkan orang tersebut dengan kosakata ilmiah yang bikin saya benar-benar mikir serius untuk membacanya.
Saya hanya meminta penjelasan dan meminta untuk meninjau ulang apa yang sudah dikerjakan.
Tapi sepertinya karena pemikiran orang tersebut yang sudah terlalu intelek jadi kurang bisa memahami bahasa awam yang saya gunakan.
Atau memang tidak ingin mendengar pendapat dan komplain yang saya utarakan.
Atau gengsi karena orang tersebut lebih tua dari saya 10 tahunan dan nggak mau mendengar komplain dari anak yang lebih muda.
Padahal bahasa yang saya gunakan sudah saya buat sampai jungkir balik agar tidak ada kesalahpahaman.
Tapi entah kenapa akhirnya berujung putus komunikasi, orang tersebut jadi tidak bisa diajak chat.
Sampai saat ini saya hanya terima ing pandum atas hasilnya.
Ya semoga saja ini ada titik terang.
Saya pasrahkan kepada Allah SWT.
Semoga orang tersebut mendapat hidayahNYA
aamiin.
Comments
Post a Comment