Ikhlas Lebih Nikmat

Terhitung seminggu ini sudah tidak bersama dompet tercinta. Ikhlas tidak ikhlas harus mengikhlaskan kepergiannya, walaupun tak henti berdo'a semoga kembali kepada yang punya dengan isinya yang masih utuh. Tak henti juga dimarahi dan diberi support dari keluarga, tak lekang mereka juga ikut mendo'akan agar lekas kembali.
Semenjak kehilangan, hati seperti biasa tanpa ada sedikitpun kehilangan. Karena aku yakin dompet tersebut akan kembali. Hanya memang resah sebentar, lanjut itu seperti tidak ada kejadian apa-apa.
-
Hati tenang karena ada Allah. Saya pasrahkan semuanya. Apabila takdirnya kembali ke saya (Alhamdulillah), jika tidak, semoga Allah memudahkan segala urusanku dalam mengurus pembuatan surat dan kartu-kartu seperti yang ada di dompet. 
Difikir simpel aja deh. Soalnya itu semua sudah kehendak Allah. Tetap berfikir positif dan jernih realistis. Pasti ada hikmah dibalik kejadian ini.
Hilangnya dompet membuat saya jadi instropeksi diri. Mungkin karena saya kurang sedekah atau saya yang sembrono dengan orang tua atau saya yang terlalu sombong. Yang semoga kekuranganku bisa saya rubah menjadi lebih baik lagi. Semoga berapapun rezekinya agar tetap selalu sedekah.
-
Seminggu ini saya targetkan menunggu dompet kembali, jika belum kembali, baru saya beraksi untuk membuat kartu-kartu penting lagi. Semoga selalu dipermudah.
Allah yang maha mengetahui dan yang yang maha membolak balikan hati ciptaanya. Semoga yang menemukan atau yang membawa dompet saya, tergerak hatinya untuk mengembalikannya kepada yang punya.
Aamiin

Comments

Popular posts from this blog

Grafika Komputer

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo