Posts

Showing posts from May, 2017

Temanku, Sebut Saja Si Z

Perkenalkan inilah teman saya. Saya kenal dengannya sekitar awal masuk kuliah. Semakin kesini pertemanan kami semakin akrab. Sudah saya anggap teman saya ini sebagai sahabat dari beberapa teman yang menjadi sahabat saya. Dan sudah menjadi teman curhat dan perantara saya. Sebenarnya kami berteman sudah semenjak SMP berlanjut SMK sampai kuliah ini. Tapi baru ngeh kalau dia teman saya semenjak SMP sewaktu kuliah. Keterlaluan sekali ya. Di kampus kami ambil jurusan yang sama. Tidak direncana, memang karena Tuhan kami bisa sejurusan. Diwaktu kuliah kami sering sekelas. Bahkan tiap ada matkul berkelompok kamipun berkelompok. Berkelompok tidak direncana juga. Kadang diantara kami tidak dapat kelompok, jadilah kami berkelompok.  Teman saya yang satu ini sangat istimewa. Kok bisa istimewa ? Ya istimewa saja menurut saya. Oke daripada penasaran sebetapa istimewanya teman saya ini, saya diktekan ciri-cirinya.  Ini bukan gosip ya !  Sekali lagi ini bukan gosip ! Saya cuma ingin menceritakan betapa

Menjaga Hati dan Mata

Perasaan semakin menjadi-jadi Seakan menimbun perasaaan yang sudah sangat berat berton ton beratnya (alay banget ) Sekuat kuatnya menahan gejolak hati Perasaan yang terus menyeruak Istighfar terus terlantun Takut ketika aku luapkan perasaan lewat kata-kata dan kusampaikan kepadanya Karena benar belum saatnya dan itu belum tepat Karena aku sadar, aku terlalu polos dan kurang cerdas menyimpan perasaan Karena aku takut jika termasuk maksiat Sebenarnya aku sering panas dingin ketika bertemu berdua Percakapan pun mataku sering aku alihkan ke sudut yang kosong Bukan tak mampu, tapi aku takut, takut sama malaikat  pencatat kanan kiriku Seringnya aku bercakap dengan yang bukan mahram begitu, tak berani menatap matanya Selalu berdegup kencang dan obrolan yang ku keluarkan jadi tak karuan (alias belibet) Kucurhatkan kepada Rabbku Tentang gejolak ini Semoga Allah selalu menjaga dari hati yang diperdaya Semoga Allah selalu melindungi kami Semoga tersampaikan disaat yang tepat, disaat semua sudah d

Pusing, Pasang Beberapa Aplikasi Web Server

Kita manusia informatika tak akan lepas dengan yang namanya aplikasi web server. Baik itu localhost maupun yang online. Kali ini saya merasa dibuat puyer tujuh keliling (kaya orang lagi sa'i) karena saya dengan keminyiknya menginstall beberapa web server localhost di laptop. Selesai instalasi semua pada crash. Alhasil saya harus mengkonfigurasinya. Tetap saja konfigurasi menunjukan hasil nihil. Saking banyak gaya saya install semua, bukan karena biar dikata geek. Karena beda web server beda pula keunggulannya. Saya mencari beberapa web server yang memenuhi kebutuhan saya. Tapi malah saya kebablasan pasang semua. Bukan solusi tapi malah menambah masalah yang saya dapatkan, karena pada crash portnya. Port ini sudah di akuisisi yang sana, port ini udah diakusisi yang sini, yang satunya akhirnya kebingungan masang port defaultnya. Hmmmm....

Kangen

Kutrima suratmu tlah kubaca dan aku mengerti Betapa merindunya dirimu akan hadirnya diriku Didalam hari-harimu bersama lagi Kau tanyakan padaku Kapan aku akan kembali lagi Katamu kau tak kuasa Melawan gejolak didalam dada Yang membara menahan rasa Pertemuan kita nanti Saat bersama dirimu Semua kata rindumu Semakin membuatku `tak berdaya Menahan rasa ingin jumpa Percayalah padaku akupun rindu kamu Ku akan pulang Melepas semua kerinduan Yang terpendam..... Kau tuliskan padaku Kata cinta Yang manis dalam suratmu Kau katakan padaku Saat ini Kuingin hangat pelukmu Dan belai lembut kasihmu Takkan kulupa slamanya Saat kau ada di sisiku Jangan katakan cinta Menambah beban rasa Sudah simpan saja sedihmu itu Ku akan datang.....

Dengan Bu Dekan

Anyway, saya ambil kuliah prodi Teknik Informatika. Dimana sampai saat ini belum punya kaprodi tetap. Dan untuk dekannya masih sama seperti dulu. Dekan fakultasku perempuan. Berlatar belakang civil enginer magister. Selama saya di kampus, ada saja ceritaku dengan Bu dekan. Bukan karena akrabnya saya dengan Bu dekan. Tapi tingkah laku saya yang sering aneh ketika di depan Bu dekan. Beberapa kali saya dibuat malu dengan diri saya sendiri. Entah kenapa ketika ada Bu dekan apa yang saya lakukan jadi serba salah. Bukan karena adanya Bu dekan. Tapi tiba-tiba saja jadi aneh tak karuan. Mungkin Bu dekan sampai sudah hapal dengan saya. Haha ya ampun, kalau dinget inget bikin saya pengen jungkir balik guling guling nggak karuan. Arrghhhh, sesuatu yang awkward banget kalau sama Bu dekan. Tadi siang beberapa prodi mengadakan acara lomba. Di sela-sela lomba ada anak prodi sipil pingsan. Teman-teman segera menolong dan membawa ke Puskesmas terdekat. Dari Puskesmas menganjurkan untuk rujukan ke ruma

Kurasa

Kurasa ku terlalu berharap, berambisius pada permintaan duniawi.  Tak jarang ketika aku jungkir balik meminta sesuatu perihal duniawi, Allah masih saja memberikan kesempatan untukku bersabar.  Tetapi ketika aku tak meminta duniawi, Allah selalu dengan ringannya memberikanku nikmat rezeki di duniawi yang datang tanpa kusangka-sangka.  Semoga permintaanku ini bukan hanya nafsu semata, semoga selalu yang berkaitan dengan tabungan akhiratku kelak. Bukan untuk diriku sendiri tapi juga untuk orang-orang terdekatku. Ya Allah terimakasih atas nikmat dan rezekiMu yang telah Kau berikan kepada hambamu ini.  Hamba mohon ampun ketika hamba sering kali banyak kufur dan sering suudzon kepadaMu. Akal dan hati manusia memang begini, tegur lah hamba ketika hamba sudah mulai melenceng dari jalanMu.

Kemurahan Allah

Pernahkan nggak kamu berpikir gini. Allah kok nggak ngijabahin do'aku sih ? Ihh Allah jahat ya, padahal aku udah ngelakuin ibadah ibadahnya lho, tapi masih tetep gini gini aja sih ? Duhh Allah kok nggak peka sih ya. Allah kok begini begini. Allah kok gini gini dan begitu lainnya. Ya memang manusia mah begitu adanya. Apalagi manusia di era millenium sekarang. Ngeluh mulu. Seperti saya ini yang penuh dusta dan hina. Segera beristighfar lah. Astaghfirullahal'adzim. Dan inilah yang daritadi terlintas dipikiranku sepanjang perjalanan berangkat ke kampus. Saya berpikir gini. Saya mencoba mencari sesosok seorang yang begitu dermawan begitu murah begitu lembut begitu penyayang dan begitu lainnya pokoknya dengan sifat baiknya. Alhamdulillah langsung ketemu, sosok itu adalah sebut saja ibu. Ibu itu adalah tempat bendungan dari segala sifat yang baik-baik dari semua versi manusia yang ada di bumi. Semua sifat baik ada dalam diri seorang ibu kepada anaknya. Saya berpikir bahwa kemurahan ka

Bulanku Merindu

Bulan dengan jelitanya purnamamu Di malam Jum'at yang penuh berkahMu Dinginnya udara nan syahdu Dudukku sendiri termangu Semilir angin berhembus menyapaku Membelai jiwa ragaku Walau jauh di pelupuk mataku Inginku terus menatapmu Dengan hati yang penuh sukacitaku Do'aku terpanjat selalu Cahayamu datang menyinari bumi Datangmu dinantikan oleh orang mukmin Menandakan akan datangnya bulan Ramadhan nan suci Kutatap cantiknya sinarmu menyinari Tak bisa ku pendam rasa ini Bulan, tolong sampaikan hal ini Sampaikan rinduku kepada Rabbku Sampaikan rinduku kepada Nabi besarku Sampaikan do'aku kepada Rabbku Sampaikan do'aku yang aku tujukan untuk orangtuaku Sampaikan do'aku yang aku tujukan untukku, untuk orang mukmin, untuk dia dan orang terdekatku Sampaikan rinduku kepadanya dia yang ada di dalam hati selalu Sampaikan rindunya kepada ibunya yang ada di sisiMu Sampaikan juga rinduku kepada ibunya

Maafkan Akakmu Ini Dek

Hari ini adalah hari libur. Bertepatan hari raya Waisak. Dan hari ini juga diagendakan untuk membahas acara yang akan dilaksanakan seminggu lagi. Acara yang akan diadakan oleh BEM Fastikom beserta HMJnya. Fastikom festival namanya. Saya rasa perlengkapan, agenda, pendanaan dan runtutan acara ini sepenuhnya belum matang. Ibarat kata masih mentah sekali. Kalau buah baru pucuk bunganya. Soalnya gubernur dan wakil gubernur ternyata pada sibuk sendiri. Ada saja acara dari mereka. Karena memang disibukkan dengan organisasi lainnya dan juga pekerjaan nya. Hingga membuat organisasi ini jadi sedikit teranak tirikan tapi sih tidak terlalu tiri, hanya sedikit tiri saja. Tak menjadi masalah, yang penting bawahannya bisa kompak itu sudah luar biasa. Acara kali ini sedikit ngebut konsepnya. Walaupun sudah di konsep 2 bulan yang lalu. Tetap ada saja yang kurang pas. Karena dana dari pusat yang ternyata sangat melenceng dari harapan. Hanya diberi sekitar 45% dari dana total yang diminta. Membuat kami

Ya Allah

Ya Allah Sesungguhnya aku ini fakir Ilmu Sesungguhnya aku ini sesat Datangkanlah kepada hamba-Mu ini seorang guru Yang bisa menuntunku kejalan-Mu Yang bisa menutunku agar lebih dekat dengan-Mu Yang bisa menutunku menggapai Jannah-Mu

Sebait Munajat Cinta

Ya Allah Datangkanlah untukku lelaki yang paling menjaga kehormatannya Lelaki yang paling bisa menjaga diriku dan bisa membawa ke Jannah MU Nikahkan aku dengan lelaki yang Sholeh dan menyejukkan hatiku Ya Allah Engkau mampu menundukkan yang kuat untuk yang lemah Kalau engkau mampu menundukkan ini dan itu Maka engkau mampu menundukkan satu lelaki yang baik untukku

Menciptakan Trend

Tren anak muda jaman kini kulihat semakin menjadi jadi. Menjadi jadi tidak beres. Ada saja hal yang bikin saya jadi geleng-geleng kepala. Beberapa contoh ketika banyaknya kulihat anak muda yang dimabuk asmara, terlihat di pojok pojok di lorong gedung atau di tempat-tempat umum mereka sedang asyik berpacaran. Entah apa yang mereka diskusikan atau yang sedang diinterogasikan dari pacarnya. Sampai sampai berani grepe grepe tangan rambut pinggang ceweknya. Apa sih asyiknya pacaran ketika belum halal begini ? Buang buang waktu saja. Menambah maksiat. Tak menjamin pula jika itu benar-benar pasanganmu. Seperti membuat takdir sendiri, memaksakan kehendak Allah. Contoh lagi tren kelulusan dimana para siswanya terlalu meriah dalam merayakannya. Budaya corat-coret dan konvoi yang masih menjadi primadona. Hingga keblabasan sampai kemana-mana. Mirisnya kemarin tepatnya hari pendidikan nasional adalah pengumuman kelulusan. Yang dimana menjadi bahan instrospeksi diri untuk melihat bagaimana wajah pen

Tak Bisa Secuek Ini

Jujur aku tak bisa secuek ini. Kecuekanku ini hanya cuek yang aku buat-buat. Agar tak ada celah dari kegiatan yang tak berfaedah. Sebenarnya sering aku ingin berdialog denganmu. Walaupun hanya tanya kabar. Atau berbagi cerita denganmu. Ketika ku ketik sesuatu, ku hapus, ketik lagi hapus lagi. Tapi aku urungkan saja.  Tapi aku urungkan lagi. Takut mengganggumu. Takut membuang waktu. Takut jika tak berfaedah. Dan takut jika termasuk maksiat. Ya sudah aku asyikkan diri saja ke yang lain yang bisa menghibur diriku. Nikmatnya jadi penunggu.

Catatan Pendosa Pagi Ini

Pagi ini aku melewati kegiatan bencengkramaku dengan Rabbku. Padahal aku sudah niatkan untuk bangun. Ya aku terbangun, tapi waktunya terlalu masih dini hari. Ku lihat jam 01:15 aku terbangun. Lanjut tidur dulu bentar, bangun jam 03:00 seperti biasa saja pikirku. Tapi keblabasan sampai subuh. Aku kecewa. Aku gela. Aku kesel. Aku greged. Kenapa bisa terlewat begitu saja !

Ketika Mereka Bertindak

Kejadian kecelakaan yang menghampiri sebulan yang lalu. Kecelakaan yang baru selesai ditutup kasusnya.  Kasus masuk ke kepolisian. Karena polisi dengan cepat tanggap langsung menghampiri TKP kecelakaan. Dari tanggal 3 April dan baru selesai tanggal 3 Mei. Kurasa ini tak biasa, kenapa harus selama ini kasusnya. Padahal keluargapun sudah berembug dan sudah mendapatkan mufakat yang baik untuk ketiga-tiganya. Entah memang di lama-lama atau memang demikian kasusnya lama. Menunggu selesainya kasus selama sebulan ini, ada saja cerita cerita yang ku lewati. Dan aku ingin mencoba merangkum cerita cerita ini. Aku mulai dari setelah tragedi kecelakaan.  Seminggu lamanya aku meliburkan diri dari jadwal kuliah. Di rumah terus karena trauma melihat jalan raya. Apalagi kejadiannya yang tepat di depan rumah. Ketika mendengar suara decitan rem kendaraan yang terdengar dari jalan raya, hal ini seakan mengingatkan kejadian dulu.  Di hari Kamis ibu dan kerabat takziah turut berbela sungkawa ke tempat korb

Media Sosial Bikin Keblinger

Pernah suatu saat saya punya niatan untuk mencoba tidak memakai media sosial. Dengan semangat saya uninstall semua aplikasi media sosial di smartphone dan tidak mengakses lewat desktop. Dan itu berjalan selama seminggu lamanya.  Dari facebook, twitter, google, bbm, WA, telegram dan beberapa media sosial lainnya. Memang nyaman ternyata. Nyaman karena kita merasa tidak diburu untuk segera update kabar, merasa tidak diburu untuk segera membalas message dari orang yang dimana ketika kita sedang repot, tidak diburu untuk mengisi kuota, baterai jadi awet seharian. Adanya media sosial tidak terasa membuat hati menjadi pribadi yang riya'. Dan jelas itu merasuki hati ini. Disadari tanpa sengaja saya sering update sesuatu yang membuat orang menjadi tahu. walaupun awalnya tidak ada sedikitpun untuk pamer. Hanya ingin berbagi kabar saja. Membuat prasangka tidak jelas kepada sesama yang membaca. Walaupun niatnya hanya ingin menghibur diri saja.  Sebagai pengingat, jangan sampai dibuat keblinger