Menciptakan Trend

Tren anak muda jaman kini kulihat semakin menjadi jadi. Menjadi jadi tidak beres. Ada saja hal yang bikin saya jadi geleng-geleng kepala. Beberapa contoh ketika banyaknya kulihat anak muda yang dimabuk asmara, terlihat di pojok pojok di lorong gedung atau di tempat-tempat umum mereka sedang asyik berpacaran. Entah apa yang mereka diskusikan atau yang sedang diinterogasikan dari pacarnya. Sampai sampai berani grepe grepe tangan rambut pinggang ceweknya. Apa sih asyiknya pacaran ketika belum halal begini ? Buang buang waktu saja. Menambah maksiat. Tak menjamin pula jika itu benar-benar pasanganmu. Seperti membuat takdir sendiri, memaksakan kehendak Allah.
Contoh lagi tren kelulusan dimana para siswanya terlalu meriah dalam merayakannya. Budaya corat-coret dan konvoi yang masih menjadi primadona. Hingga keblabasan sampai kemana-mana. Mirisnya kemarin tepatnya hari pendidikan nasional adalah pengumuman kelulusan. Yang dimana menjadi bahan instrospeksi diri untuk melihat bagaimana wajah pendidikan masa kini, tapi malah tercoreng dengan budaya seperti ini. Waktu itu saya ada keperluan yang mengharuskan saya keluar sore dan pulang malam. Dari berangkat sampai pulang masih ada saja anak-anak yang masih merayakan kelulusan tersebut. Terlihat dari sepanjang jalan yang bertebaran anak-anak nongkrong sambil corat-coret dan tak sengaja saya melihat ada botol minuman beserta rokok yang mengebul berasap. Cewekpun demikian, malah ada yang sampai copot kerudung dan hanya di selampirkan di pundak, tak hanya itu, hingga rok yang dipakai pun bisa-bisanya naik keatas hingga (mohon maaf) bagian paha kelihatan. Ingin rasanya waktu itu bawa gayung berisi air terus saya siramkan ke mereka. Biar pada bubar, terus pulang. Malam-malam gitu masih pada kelayaban. Saya jadi kepikiran orang tuanya, seperti apa kok anaknya pada jadi begini. Apa sih sebenarnya yang mereka pikirkan ? Padahal ketika mengingat ikhtiar mereka dalam menghadapi ujian ibarat kata dari yang jarang sholat jadi rajin sholat sampai melaksanakan sholat sunnah pula. Kelulusan ini seperti orang yang habis keluar dari penjara yang penuh penderitaan. Apakah pendidikan di Indonesia sebegitu dahsyatnya menderita ?
Cara berpakaian anak muda jaman sekarang yang saya pikir semakin aneh. Kurang layak dipakai. Atau memaksakan mode style yang terlalu dipaksakan biar dikata hits. Malah saya anggap yang seperti ini yang kebanyakan gaya.
Anak muda jaman sekarang kalau saya amati lebih banyak hura-hura asal mereka senang. Padahal kesenangan yang seperti itu hanya hinggap sebentar. Tak ada faedahnya sama sekali. Tak memberikan efek jangka panjang, walaupun dikata biar ngetren, gak ketinggalan jaman. Justru ini yang saya anggap ketinggalan jaman, dimana mereka malah mengadopsi budaya dari jaman jahiliyah. 
Tak banyak yang bisa saya lakukan untuk ikut andil dalam merubah tren seperti tren saat ini.
Hanya bisa memberikan contoh dari saya sendiri. Sebenarnya mereka hanya perlu contoh, teladan dari orang sekitar. Tak bisa langsung memaksakan mereka untuk seperti ini seperti itu. Mereka lebih percaya ketika dengan tindak tanduk kita sendiri atau meniru daripada melakukannya sendiri dari paksaan atau sebuah teori semata tanpa praktik dari yang terdahulu. 
Dari sini saya mencoba menciptakan tren anak muda yang baik dalam agama dan masyarakat. Menjadi anak sopan santun terhadap sekitar dan terhadap orang tua. Istiqomah dalam beribadah dan dalam beramar ma'ruf. Jangan kebanyakan gaya dan tingkah. Sesuai kebutuhan saja. Jangan terlalu memaksakan. Tidak berpacaran tidak juga tebar pesona berlebihan yang membuat syaiton jadi bergairah untuk membujuk manusia ke jalan yang sesat. Perbanyak belajar agama walau ibadah masih cacad. Isi waktu dengan sesuatu yang bermanfaat. Berpikir positif kurangi sifat hura-hura karena hidup bukan untuk hura-hura semata tapi untuk beribadah. Selalu junjung apa yang kita anut sesuai agama kita. InsyaAllah orang sekitar akan meniru apa yang kita lakukan. Karena tak terasa mereka juga akan merasakan efek dari apa yang kita lakukan kita kerjakan. Dan menjadilah teladan untuk diri sendiri dan orang sekitar serta ciptakanlah trend yang berguna bagi nusa bangsa dan agama. Serta cukuplah Nabi Muhammad sebagai sebaik-baiknya teladan hidup kita. InsyaAllah tidak akan rugi.

Comments

Popular posts from this blog

The Fact

Kitab Alala