Seperti Keluarga

Sudah seperti keluarga. Semenjak aku menginjak sekolah di jenjang SMA. Tak hanya suka yang ku rasakan. Benar-benar dari tangis, pilu, sesak, jengkel, suka, duka, aku alami semua di sana. Itulah tempatku waktu sekolah dulu.
Bahkan ketika aku lulus aku masih saja ditakdirkan untuk terus bersilaturahmi dengan guru-guruku. Tak hanya guru di sana saja. Tetapi juga menambah tali silaturahmi dengan beberapa adik-adik kelasku. Yang jelas menjadi perjumpaan yang tak pernah ku bayangkan. Memang begitulah Allah memberikan rezeki yang tak pernah kita sangka.
Dulu aku adalah seorang anak dan murid, begitupun hari ini aku masih lah seorang anak dan murid, tetapi sudah ditambah lagi seperti teman atau rekan kerja. Walaupun aku tak pernah menganggap aku adalah rekan kerja, karena aku selalu menganggap aku murid dimana pun aku bertemu dengan guru-guruku, yang selalu aku  hormati.
Alhamdulillah, pertemuan dan keakraban ini layaknya sebuah keluarga. Aku tak sungkan untuk mencoba berkeluh-kesah walau kadang dibelakang jadi tak enaknya, tapi aku hiraukan. Semacam itu bukanlah sekat, semakin curhat semakin faham apa yang menjadi problem. Dan kami selalu mencoba memberikan nasehat ataupun solusi. Penat adalah menjadi hal lumrah dengan canda tawa selalu menghias sebagai penghilang penat.
Misteri ilahi yang ternyata apa yang menjadi masa lalu hingga masa sekarang, semua saling bertautan dan berkesinambungan.
Aku tak pernah tau apa takdir Tuhanku keesokan hari. Yang aku tau hanya berusaha menikmati tiap rezeki dan terus bersyukur bersyukur dan bersyukur selalu kepadaNya.

Comments

Popular posts from this blog

Grafika Komputer

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo