Posts

Showing posts from September, 2016

Guru Favorit Nan Inspiratif

Dalam menimba, mencari ilmu (tholabul 'ilmi) pastilah ada sesosok guru. Guru banyak macam sifatnya, dari galak, penyabar, adil, penyayang, cuek dan lain-lain.  Selama saya menempuh pendidikan secara formal, sudah banyak sekali macam-macam sifat dan sikap guru yang saya temui. Dari semuanya itu ada pula yang kurang saya suka. Walau begitu, setidak sukanya seorang murid tetap harus sopan dan menghormati guru. Karena tanpa guru, tujuan mencari ilmumu akan  kurang tearah dan kurang berkah. Coba baca artikel saya yang ini.  Dari tidak suka pasti ada guru yang disukai atau di favoritkan. Mengapa difavoritkan ? Tergantung dari anak tersebut menyukainya dalam hal apa. Kebanyakan guru difavoritkan karena kedekatannya yang sangat dekat dengan murid, humoris dalam mengajar, sangat berperan sebagai orang tua kedua, penyabar, inspiratif, punya pemikiran yang unik, selalu bikin muridnya paham sesulit apapun materinya, sangat pintar dalam hal apapun dan lain-lain.  Disini saya mencoba membuat daf

Alur Klaim Asuransi ASKES / BPJS (Poli Mata)

ASKES = Asuransi Kesehatan. Asuransi Kesehatan ini hanya dimiliki oleh PNS (Pegawai Negeri Sipil). Iurannya dipotong otomatis dari gaji bulanan. BPJS = B adan Penyelenggara Jaminan Sosial . Asuransi kesehatan ini bisa dimiliki semua orang di Indonesia. Dengan  membayar iuran tiap bulan sesuai dengan level BPJS nya. Dari kedua asuransi tersebut sama-sama untuk keperluan kesehatan. Untuk klaimnya juga hampir sama. Cuma beda pada nominal uang klaimnya. Bagi yang ingin klaim, khususnya untuk poli mata yang ingin diringankan dalam membeli kacamata. Bisa ikuti tahap-tahap berikut : Datang ke puskesmas terdekat, kalau ingin cepat datangi puskesmas sesuai domisili tempat tinggal anda. Antri di pendaftaran puskemas seperti biasa, ketika dipanggil ambil bagian poli mata. Setelah selesai antri, anda akan menuju antrian lagi, antrian periksa dokter. Masuk ke ruang periksa dokter, minta rujukan poli mata ke rumah sakit yang ingin dituju. Setelah dapat suratnya. Langsung menuju rumah sakit yang ditu

Merindu (2)

Setelah malam kecemburuanku itu. Hari-hari berikutnya aku jalani dengan pikiran dan hati yang lebih jernih nan tenang. Mencoba untuk tidak terlalu dibawa rasa. Aku telaah lagi kalimat itu. Sepertinya aku telah salah menelaah, terlalu dibawa ego cemburu.  Kamu sedang mencari jodoh, kamu tahun ini akan serius mencari jodoh. Bukan tahun ini menikah. Semoga apa yang aku artikan dari kalimatmu itu benar.  Sungguh aku sangat sangat merindukanmu. Maafkan aku yang telah terlalu menjadi pecandu akan pribadimu,  Entah kenapa hari-hari yang kulalui kemarin, pikiran dan hati inipun seakan malah yang ada hanya sesosok pribadimu saja.  Bingung tak terarah, kemana aku akan berbagi cerita bahwa aku rindu. Aku hanya bisa curhat kepada sang pembolak balik hati dan lewat ketikan ini.  Bukan aku tak mau berbagi cerita dengan kedua orang tuaku, saudaraku, sahabatku, temanku. Karena aku sudah terlanjur terlalu nyaman untuk curhat kepada Rabbku dan lewat ketikan ini (tak ada tanya jawab). Hanya kalimat istig

Rasa dan Asa

Malam kemarin dan malam ini terasa begitu sesak, begitu pahit dirasa dihati. Begitu sesak sampai bajupun terasa sangat sesak dipakai (padahal kaos oblong). Berkali-kali mencoba menarik nafas sedalam-dalamnya. Otak ini pun tiba-tiba serasa seperti ada yang menggerogoti, serasa pening pula. Seketika mood pun jadi hilang entah kemana. Mata pun sulit untuk terpejam dengan tenang. Berkali-kali mencoba menelaah satu kalimat yang membuat diri ini seakan putus asa. Ya, hanya satu kalimat, yang membuat hati ini seperti gugur dalam medan perang. Dalam kalimat tersebut ada kata-kata "tahun ini" dan "membangun rumah tangga". Faktanya, tahun ini akan berakhir dalam kurun waktu 3 bulan lagi. Nyatanya, dalan membangun rumah tangga untuk  tahap awalnya adalah sebuah pernikahan. Dalam kurun waktu tersebut aku akan mendengar sebuah undangan berisi namamu dan namanya (entah siapa). Dalam kurun waktu tersebut aku akan memasang benteng pertahanan yang kokoh dan kuat berlapis baja besi,

Ilmu Stalking

Ilmu di dunia itu banyak macam dan cabangnya. Contohnya dalam agama Islam ada Ilmu Fiqih, Ilmu Aqidah, Ulumul Qur’an dan masih banyak lagi lainnya. Tapi kali ini saya ingin bahas tentang ilmu stalking. Entah asal dan muasal nya ilmu ini dari mana, saya juga kurang tahu. Yang jelas ilmu stalking itu bikin hati dan pikiran orang jadi labil. Mempelajari ilmu stalking itu boleh boleh saja tergantung niat orangnya untuk apa, karena ilmu stalking bukan ilmu hitam (dosa), ilmu stalking adalah ilmu abu-abu, ijo kuning, merah, ah terserah kalian mau menyebut nya ilmu warna apa yang penting jangan sebut ilmu hitam, dosa (!). Anyway, tahu kan ilmu stalking itu ilmu apa ? Belum tahu ? Nih saya kasih dikit penjabaran apa itu Ilmu Stalking Jadi, Ilmu stalking adalah kemampuan seseorang memiliki hasrat berlebih untuk kepengen tahu (baca:kepo) tentang suatu hal. Nah untuk pelakunya disebut stalker. Tingkat ilmu stalking itu bisa terus meningkat tergantung tingkat keingin tahuan (baca:kekepoan) orang t

Maafkan Anakmu

Dear Bapak Ibuku sayang, Maafkan anakmu yang selalu membuat khawatir ini Maafkan anakmu atas sikap kemandirianku ini Sikap mandiriku hanya ingin agar tidak merepotkan bapak ibu Tapi tanpa kusadari, ternyata selalu ada kekhawatiran yang menyelimuti bapak ibu Maafkan anakmu yang kadang pulang malam Sungguh itu bukan niatku untuk pulang malam Ini memang keadaan yang memaksaku harus pulang malam Maafkan anakmu, ketika ibu harus repot-repot meneleponku sampai berkali-kali, ketika aku belum pulang sampai rumah Itu sangat mengganggu kegiatan ibu Maafkan anakmu, ketika bapak dan ibu tidur larut malam demi menunggu anakmu pulang Itu sangat mengganggu istirahat bapak dan ibu Maafkan anakmu yang kadang lupa untuk cek keadaan motor, ketika aku istirahat bapak masih menyempatkan memeriksa keadaan motor yang biasa aku pakai, demi keselamatanku di jalan raya Itu sangat mengganggu istirahat bapak Maafkan anakmu yang kadang lupa makan, sampai bapak dan ibu berulang-ulang mengingatkanku untuk segera mak

Jalan-jalan ke Solo

Pagi yang dingin nan sejuk, kicau burung saling bersautan yang hinggap di pohon rindang belakang rumah. Sungguh pagi yang sangat dirindukan, setelah 3 hari berada di Solo, yang terbilang hawa cuaca dan suasana yang gerah nan panas. Hidup di Wonosobo yang merupakan dataran tinggi di provinsi Jawa Tengah, dengan udara dingin nan sejuknya, membuat tidak ingin lama-lama dan jauh jauh dari tempat kelahiran. Awal mula cerita saya diajak bapak ibu SMK waktu dulu saya sekolah, untuk ikut acara LKS tingkat provinsi Jawa Tengah di Solo. Alhamdulillah, bisa sekalian piknik nyari pokemon nih, soalnya baru level 6, lagi jarang nyari pokemon (batinku). Tapi Allah ternyata tidak memperbolehkan saya untuk nyari pokemon, karena aplikasi Pokemon Go nya secara tiba-tiba tidak bisa dimainkan T_T (serada gemes sih, kok bisa ?). Pada tanggal 14 September berangkatlah kami ke Solo. Sebelumnya pada tanggal 13 September, persiapan terakhir, alhamdulillah dari bidang TIK mewakili 2 bidang mata lomba yaitu Web D

Hai, Jodohku Calon Imamku

Aku tak pernah menyebut nama kamu dalam tiap bait doaku Aku tak pernah menyemogakakan nama kamu semoga jodohku Aku tak pernah mengharapkan nama kamu semoga menjadi calon imamku Aku hanya berdoa berdoa berdoa Aku hanya menyetorkan semua kriteria jodohku hanya kepada Allah Aku hanya berharap agar segera dipertemukan calon imamku Dan Allah mungkin sudah menjawab semua doaku Dan Allah memantapkan hatiku bahwa kamu adalah calon imamku nanti Dan Allah memantapkan hatiku bahwa kamu adalah orang yang sesuai dengan kriteria apa yang aku doakan selama ini Tapi aku tetap tidak tahu, takdir apa yang akan datang di masa yang akan mendatang Aku berdoa lagi, semoga Allah selalu memantapkan hatiku siapapun jodohku kelak Tidak ada yang tahu dengan siapa jodohku kelak Aku berdoa lagi, semoga Allah meridhoi semua kriteria jodohku dan segera dipertemukan dengan cara yang halal (tidak ada kata pacaran) Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi esok hari Aku berdoa lagi, semoga Allah selalu meridhoi semua t

(Dunia) Tak Selebar Daun Kelor

Image
Judulnya sangat biologis sekali. Tapi isi artikelnya saya jamin rasanya antah berantah tak jelas. Tau daun kelor ? Pernah lihat ? Atau malah belum tahu ? Ini saya bocorin wujudnya. Wujud daun kelor. Gak mau bahas lebar-lebar tentang daun kelor. Ini bukan tentang daun kelor. Saya mau bahas tentang makna tersirat dari judul diatas. Saya yakin, pembaca pasti sudah pernah dengar kalimat peribahasa (Dunia) Tak Selebar Daun Kelor. Baithewei pembaca tau akan maksudya ? Enggak ? Yaudah saya bocorin lagi nih. Arti tersirat yang pada umumnya orang-orang tahu adalah dunia itu tak sesempit yang kita pikir. Dan makna tersirat lainnya adalah kita jangan patah arang dalam menghadapi sebuah kegagalan, banyak cara  untuk berhasil (lihat daunnya banyak kan ?). Agak gak nyambung ya ? bodo amat sih, itu kan cuma dari sisi perspektif saya (jangan dianggap serius). Dunia tak sesempit yang kita kira kita pikir.  Menurut perspektif saya (lagi), ya.. memang begitu adanya. Jadi gini, saya punya temen nih. Selis

Diam Dalam Do'a

Aku paham, aku dan kamu berbeda.  Ketika aku begitu merasa dengan hati, kamu tidak.  Ketika aku begitu percaya dengan nurani, kamu tidak.  Karena kita memang berbeda.  Dan perbedaan itulah yang akan melengkapi kita ketika bersama.  Menjadikan aku&kamu menjadi kita. . Aku tak menyalah kanmu jika dirimu tak mengerti isyarat hati yang aku beri.  Aku tak menyalahkanmu jika dirimu tak paham tingkah polah anehku saat bertemu denganmu.  Aku tak menyalahkanmu jika dirimu tak bisa mengartikan setiap gerak gerik anehku dalam barisan perasaan.  Aku  paham, tak mudah bagimu mengerti kepura-puraanku. .  Kepura-puraanku bersikap selayaknya aku tak mengenalmu. Padahal dibalik itu, saat melihatmu, aku harus menikam hatiku lagi dan lagi.  Untuk menjaga agar pandangan itu tak menghantarkanku ke neraka nantinya.   Karena kamu, tak halal bagiku. .  Untukmu duhai imam yang aku semogakan.  Semoga Allah menjagamu dan aku.  Agar tak tenggelam dalam kata cinta yang semu.  Walau harus menikam hati setiap be

Belajar.

Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah Belajar ! Belajar itu tak pandang waktu. Belajar itu tak pandang guru. Belajar itu tak pandang teman. Belajar itu tak pandang lingkungan. Belajar. Hal yang membuat kita ingin selalu ingin tahu, penghilang rasa penasaran, meningkatkan derajat manusia yang tadinya jahiliyah menjadi paham dan tahu. Yaa.. saat ini saya masih belajar tentang sebuah amanah. Amanah dari Allah SWT. Tentang wanita. Wanita Sholehah. Bagaimana caranya saya bisa menjalankan sebuah amanah yang sudah menjadi fitrah seorang wanita. Hal yang masih saya pelajari dan semoga bisa istiqomah. 1. Menjaga jarak dengan lawan jenis yang bukan mahram. Apa yang saya upayakan disini ? Saya mencoba belajar untuk tidak menyentuh lawan jenis, yang sering kali terjadi saat uluk salam tangan. Saya hanya menyatukan tangan dan menundukkan kepala sebagai tanda bersalaman dengan lawan jenis. Mencoba sering menundukkan kepala, memalingkan wajah agar tidak terjadi saling tat

Balada Pengendara Motor

Rutinitas sehari-hari yang sangat membutuhkan mobilitas yang bisa dikatakan sangat penting, padat serta harus cepat. Yang bercetak orange miring jangan dibaca ! Bagaimana tidak, jarak rumah dengan kampus kuliah misalnya, jarak tersebut bisa memakan waktu 30 menit, perhitungan waktu yang sangat berharga jika digunakan untuk berdzikir melakukan ibadah lain yang lebih bermanfaat, yaaa... perjalananku ini juga untuk ibadah, tapi jika waktu 30 menit itu untuk dimanfaatkan untuk ibadah akan lebih sangat bermanfaat. Habis dari kampus ada keperluan lain misal keperluan untuk belanja, habis itu jemput adik, setelah itu ada aja acara untuk kesana kemari. Betapa tidak padat mobilitas seorang pengendara motor.  Alhamdulillah orang tua saya bisa beli motor yang diharapkan agar  bermanfaat untuk keperluan sehari-hari anaknya.  Ini saya mau curhat pengalaman saya sebagai pengendara motor yang baru bisa mengendarai motor waktu duduk kelas 3 SMK. Alhamdulillah bisa mengendarai motor hanya dengan mengam