Merindu (3)

Sunyi sepi dingin nan syahdu dan suara denting jarum jam yang semakin larut.
Putaran jarum jam menemani malam indahku, seakan tak mau kalah dengan lantunan lembut tulisan hati.
Ada rasa yang berbeda, bukan sekedar perasaan dalam hati,
Saat ku pejamkan mata, dada ini semakin sesak, berat sekalipun satu helaan nafas, aku terjengah.
Bayangan itu seolah menyentuh kalbu ini, kalbu yang telah lama merindu dalam setiap doanya.
Kalbu yang selalu merindu dalam diamnya.
Malam ini indah bukan karena bulan, bukan pula karena kerlipan bintang, malam masih seperti biasa dengan keberkahan hujan air.
Syukur yang tak terkira, kebahagiaan yang tak terucap, kian menambah indahnya hari ini.
Merindu dalam diam, bukan sekedar rasa rindu dan aku tak hanya diam.
Jauh di dalam pusara hati na
n sepi, diamku ungkapkan apa yang aku rasakan.
Ya, aku merindukanmu, tapi aku hanya bisa diam.
Ingin rasanya hati ini seperti merpati lainnya, yang bebas terbang diangkasa dan hinggap dimana pun dahan yang diinginkan.
Namun aku tak bisa dan aku tak mau, ku tak mau bukan karena aku tak rindu.
Karena aku hanyalah seorang sahaya cinta, yang masih mencari arti cinta, membangun cinta tanpa harus melukai cinta.
Ku tak mau rindu ini menjatuhkanku, menjatuhkanmu dan menjatuhkanNya, ku tak mau bukan karena aku tak rindu.
Karena aku percaya akan janji Ilahi Rabbi ku akan manisnya sebuah penantian.

Sampai kapan ?
Sampai kapan rindu ini akan kau diamkan ?
Sampai kapan aku merindukanmu dalam diamku ?
Jagalah rindu ini sampai tiba waktunya.
Jangan biarkan rasa di hati sempat membuncah, jujur, aku hamba yang lemah.
Jika dalam jauhku, itu ada kebaikan maka aku menjauh.
Jika dalam diamku, itu ada ketulusan maka aku menunggu.
Dan jika dalam hatiku ada sebuah nama, aku hanya bisa merindukannya dalam diamku.
Dalam diamku, Engkau tahu apa isi hatiku.
Dalam diamku, Engkau tahu siapa nama itu.
Dalam diamku, Engkau tahu doa hatiku.
Dalam diamku, sungguh...aku merindukannya.

Ya Allah...
Hati ini milikMu.
Sesungguhnya aku masih berharap, kau kabulkan do'a yg ku panjatkan padaMu selama ini.
Namun, Engkaulah yang lebih tahu apa yang terbaik untukku.
Kupasrahkan hidup dan matiku hanya padaMu ya Ilahi Robbi.
Ya Allah...
Jika dia jodohku, dekatkanlah kami, satukanlah hati kami, berikan cinta kasih antara kami, izinkan kami bersama-sama meningkatkan keimanan kami padaMu, mendekatkan diri denganMu dan pertemukan kami dalam naungan suci pernikahan, serta jodohkan pula kami di Akhirat kelak.
Namun, jika dia bukan jodohku, hapuskan dia dari hatiku, lapangkanlah hatiku, bawa dia jauh dari pandanganku, bimbing aku dan jodohkan aku dengan yang lebih baik darinya. Sesungguhnya Engkau mengetahui yang tidak ku ketahui.

Ungkapan rindu dari seseorang yang tak pernah tahu kapan tiba waktunya untuk ungkapkan kerinduannya, sungguh karena kerinduan insan yang goyah oleh perhiasan dunia.
Ya suatu hari nanti.


Comments

Popular posts from this blog

The Fact

Kitab Alala