Supermoon

Pada tanggal 14 November 2016 adalah momentum langka yaitu momen dimana bulan berada dalam jarak terdekat dengan bumi sejak 1948, biasa diistilahkan masyarakat umum yaitu Supermoon. Tak ingin melewatkan momen tersebut, sayapun keluar rumah dengan udara yang semakin dingin. Meyiapkan ponsel berkamera untuk mengabadikannya. Sayang seribu sayang, awan mendung menutupi terangnya bulan. Sambil menunggu awan meninggalkan terang bulan. Akhirnya penantianku berujung juga walaupun tidak terlihat bagus-bagus banget. Langsung menyiapkan posisi yang enak buat foto. Dan.... cekrek. Gak saya tampilkan fotonya lah ya, hasilnya kurang bagus soalnya. 
Dari momen itu saya jadi teringat bacaan bahwasannya bagian dari tanda dekatnya hari kiamat adalah bulan terlihat dalam satu malam seperti untuk dua malam ( maksudnya: lebih besar dari biasanya ), dan banyak terjadi mati mendadak dan masjid dijadikan tempat lewat. Saya telaah lagi, saya fahami, saya coba pratinjau bagaimana kejadian, peristiwa yang saya alami dan saya lihat akhir-akhir ini. 

Mencoba meningkatkan kepekaan saya tentang sekitar keterkaitannya dengan bacaan yang saya baca diatas.
Ya tanggal 14 November, bulan telah menampakkan dirinya lebih besar dari biasanya.  
Saya tak pernah menganggap apakah itu kebetulan. Memang itu takdirnya dan memang sudah waktunya, saya alami dan saya lihat beberapa orang di sekitar saya ada yang meninggal tanpa sebab dan saya rasa secara mendadak.
Dan yang terakhir, musim ini adalah musim penghujan, saya sebagai pengendara motor yang sering melewati beberapa tempat umum dan tempat ibadah salah satunya masjid, terlalu sering melihat masjid-masjid dijadikan hanya untuk berteduh saja.

Sadari tidak disadari semua kejadian dan peristiwa yang saya alami dan saya lihat bisa jadi kebenaran dari bacaan yang saya baca diatas. 
Tanda kiamat sudah jelas di depan mata. Maka, ini adalah peringatan bagi kita untuk segera memperbaiki diri. Jangan sampai menunda taubat apalagi bersikap acuh terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Sebab, boleh jadi, fenomena lainnya, seperti matahari terbit dari arah terbenamnya akan membuat diri kita menyesal. Mengingat saat itu, taubat kita sudah terlambat. Wallahu ‘alam.

Comments

Popular posts from this blog

Grafika Komputer

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo