Mahasiswa Itu Harus “Paham”
Mahasiswa adalah manusia yang sedang belajar secara jungkir balik tentang bagaimana memahami dosen yang dengan tidak sengaja mendapati dosen yang mengampu mata kuliah dengan metode paper, presentasi dan tidak menjelaskan sedikitpun apa yang sebenarnya benar.
Miris sangat miris. Ketika disini sudah berangkat dengan semangatnya, dengan bekal secukupnya, kadang ngebut ketika berangkat, tapi sampai di kelas cuma plonga plongo tidak faham materi yang disampaikan oleh teman sendiri. Karena teman sendiri juga tidak faham. Dosen hanya masuk absensi dan ikut mendengarkan saja, kadang malah ikut tanya. Aarrrggghh....
Mahasiswa itu tempatnya salah, maka dari itu perlu ada pembenaran, bimbingan dari seorang mahaguru. Walaupun mahasiswa itu sering labilnya, sering bikin enegnya, sering bikin riweh, sering cuek bebek, sering tidak benarnya, sering sembrono, dan sampai jeleknya tak terdefinisi. Tapi perlu diingat, kampus tanpa mahasiswa itu bukanlah kampus, hanya sebuah gedung yang tak bernyawa. Sebandelnya mahasiswa pasti haus ilmu walupun secuil ujung kuku (ketika pas mereka sadar).
Inilah mahasiswa yang harus berpaham untuk sepaham dalam memahamkan materi kuliah kepada teman sendiri walaupun pemahaman mereka terbatas tetapi tetap harus saling memahami agar semua tepahami, tapi kesepahaman yang mana dan yang seperti apa ? Paham yang terpaksa padahal tidak benar-benar paham ?
Ayolah, sama-sama ciptakanlah simbiosis mutualisme diantara dosen dengan mahasiswa, mahasiswa dengan dosen, dosen dengan dosen, mahasiswa dengan mahasiwa, tidak merugi kok apalagi dirugikan.
Comments
Post a Comment