Tak Bisa Dibendung

Memasuki puasa Ramadhan ke enam
Puasa ramadhan perdana tahun ini
Berbuka dengan menu secukupnya
Tak semua serba dilahap
Melahap menu yang kiranya bisa menghilangkan dahaga dan lapar saja
Usai berbuka menyegerakan sholat
Sambil siap-siap berangkat ke masjid
Berangkat bersama ibu dan adik
Ada hal ganjil yang kurasa sepanjang jalan
Tapi hiraukan sajalah
Sampai di masjid qomat berkumandang
Mencari posisi dan mengisi shaf yang masih kosong
Disamping ada anak-anak kiranya 7 tahunan berjejer kelompok
Karena anak-anak ini juga tidak ingin ketinggalan bonus pahala dariNYA
Walaupun sholat sambil "guyonan"
Guyonannya bukan sekedar mimik wajah tapi juga menggerakkan semua badan
Membuatku jadi ketar-ketir menunaikan sholat
Barangkali jadi ikut ketubruk anak kecil kan nggak lucu
Imam sudah takbiratul ihram selanjutnya diikuti oleh makmum
Anak-anak ini sudah mulai membuat gaduh
Tak bisa menegur hanya bisa memaklumi tingkah lakunya saja
Menikmati tingkah laku anak-anak
Tak terasa pikiran ini melayang ke masa lalu
Dimana masih dengan sifat polos dan banyak main
Teringat masa kecil sering ke masjid mengikuti kegiatan masjid bersama teman-teman
"pecicilan" seperti anak-anak disamping
Dan sepertinya lebih nakal
Nakal wajar sebatas anak-anak yang belum baligh
Teringat lagi ketika Ramadhan dulu menjadi jawara lomba sholat
Lomba yang diadakan ustad-ustadzah masjid dulu
Sungguh merindukan waktu itu
Sampai ada rasa dingin yang tak biasa
Dinginnya membuat kepala juga pusing
Ditambah ada yang mengganjal sedari berangkat tadi
Coba menelurusi sesuatu yang mengganjal tersebut
Ohhh... ketemu
Ternyata ini dia pengganjal hati daritadi
Ada sebongkah atom di dalam hidung
Yang membuat nafas menjadi sedikit terhambat
Ketika wudhu tadi terlewat ritual membersihkan atom-atom di hidung
Sudah tak bisa ku bendung
Hingga membuat bersin-bersin tak tertahan
Inginku gapai atom itu
Tapi kutahan sampai nanti selesai sholat dan pulang ke rumah
Alhamdulillah, ketemu 1 masalahnya
Sekarang penyebab pusing
Hadap ke kanan ke kiri lirik ke atas ke bawah
Lirik ke atas
Lirik ke atas lagi
Ah ini dia penyebabnya
Diatas tempat sholat ada kipas angin baru terpasang
Kecepatan baling-baling memutar melebihi putaran baling-baling pesawat
Buat masuk angin yang dibawahnya
Entah siapa yang menyalakan dan mengatur kipas angin hingga membuat sebegitu dinginnya
Membuat "mbah-mbah" disamping juga ikut kedinginan tak karuan
Tak ada tombol atau sesuatu yang bisa dijangkau untuk sekedar memelankan kecepatan kipas angin
Tak ingin panjang lebar membahas kipas angin karena takut ketinggalan roka'at sholat
Akhirnya tetap menikmati sholat dengan kipas angin yang dinginnya merasuk sampai ke tulang hingga selesai sholat
Dan Alhamdulillah, sepertinya pulang dari masjid kena gejala masuk angin

Comments

Popular posts from this blog

Grafika Komputer

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo