Bagai Perangko

Oh hey kita
Kita berempat yang tak terasa sudah 3 tahun bersama-sama
Ketika diantara kita sedang sendiri
Banyak orang-orang yang tak sungkan untuk bertanya
Dimana si ini, dimana si itu, biasanya bareng terus, kok nggak keliatan
Itulah kita dimata mereka
Kita bagai perangko yang terus melekat
Tak ayal yang kenal kita pasti bertanya demikian
Tapi kurasa semakin kesini semakin banyak orang bertanya demikian
Apakah kita semakin menjauh satu sama lain ?
Atau memang karena kesibukan diri masing-masing
Hingga kita terasa tak saling jua
Memang yang kurasa saat ini ada sesuatu yang disembunyikan dari masing-masing
Entah apa akupun tak tau
Biasanya damai damai saja
Kadang ku dengar dari lain teman tentang bisikan bisikan sesuatu
Ku hiraukan, mungkin hanya sebentar saja
Seringku coba untuk mengajak sekedar ngobrol
Tapi pasti ada saja alasannya
Padahal dulu tidak demikian
Ketika ada yang ngajak pasti langsung kumpul
Ya sekedar duduk ngobrol pun hal lumrah
Dan sekarang menjadi hal sulit
Ketika kumpul, ada perasaan tersirat di wajah pribadi masing-masing
Yang menandakan, ayolah cepat aku sudah tidak betah, aku ingin segera pulang
Seperti itulah kiranya
Semakin heran kenapa kok begini ?
Apakah semakin bertambah umur, semakin pelik urusan, hingga membuat sedewasa ini pemikiran nya ?
Entahlah ...
Semoga lekas usai dan bisa bercanda tawa renyah seperti dulu kala
Dan orang-orang tak banyak tanya lagi dimana si ini dimana si itu kok nggak keliatan

Comments

Popular posts from this blog

Grafika Komputer

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo