Edisi Telat Kondangan

Hape berdering terdengar sayup dari bilik kamar. Setengah jam kemudian aku cek. Ternyata ada chat undangan walimatul 'ursy dari temen kampus. Sontak kaget, karena teman yang satu ini begitu uniq. Uniqnya itu dia lagi proses skripsi dan belum juga wisuda, janjinya dia mau nikah setelah wisuda, sampai 8 semesterpun belum kunjung usai, yang padahal seharusnya wisuda semester 6 (D3). Tapi Allah memberikan rezeki lebih awal. Di undangan tertanggal 11 Agustus bertempat di Purwokerto.
Weeeetttt di Purwokerto ? Wah jelas nggak boleh emak bapak ini mah.
Tak lama temen organisasi ada yang nge-chat. Ngajak untuk kondangan di rumah saja. Alhamdulillah, akhirnya ada temen kondangan juga. Aku iyakan ajakan tersebut. Tak lama lagi, chat berdering dari adik semester, ngajak untuk kondangan, aku ajak saja untuk bareng kondangan di rumah. Dan terkumpul rombongan kondangan sekitar 3 jiwa.
Kami kondangan menunggu kabar dari mempelai kembali ke rumah. Selang 2 hari ada kabar sudah di rumah. Kami janjian hari Senin sore. Sebelum kondangan aku beli oleh-oleh dulu, maklum masih mahasiswa kamipun patungan dan dapatlah 1 kado besar.
Kami ngumpul di kampus. Jam 2 berangkat dan aku memboncengkan temen cewek. Sampai di rumahnya, aku sedikit terkejut. Terkejut dengan bahasa pengantin baru ini. Dengan panggilan sayang mereka pun tak sukar untuk mengumbar kemesraan dihadapan para kami yang banyak jomblonya, kami sedikit baper tidak karuan dan sedikit keki untuk melihatnya. Rasa risih mulai muncul dalam diriku. Beberapa kali aku buang muka saking gimananya gitu. Senang sih senang melihat temanku ini akur memberikan perhatian satu sama lain. Tapi jangan sesumbar gini ketika ada tamulah haha. Hormati juga tamu yang jomblo.
Kami duduk dan ngobrol tentang kisah cinta mereka. Aku mengawali pertanyaan dengan pertanyaan "Sejak kapan menjalin ta'aruf dan bagaimana keduanya bertemu ? "
Jawaban mereka bertemu tak lama sekitar bulan Januari. Mulai kenal dan mengakrabkan diri (ta'aruf) sekitar 5 bulanan. Dan pada bulan Juli mereka menggelar lamaran sekaligus akad nikah. Katanya daripada lama-lama ada lamaran sekalian aja akad nikah biar tuntas sekalian. Dan di tanggal 11 Agustus resepsi.
Ku coba amati dengan pengantin baru ini, ada sesuatu yang sama dengan yang ku rasakan. Banyak kesamaan. Mulai dari umur, latar belakang pendidikan, keluarganya dan beberapa yang lain. Ah sudahlah, pikiran yang terlalu dramatisir.
Sejam kemudian kami disuruh makan, aku terdiam saja. Dan mereka baru sadar bahwa hari ini hari Senin. Candaan muncul, untuk membungkus makanan saja, karena yang bawa tas hanya aku.
Selesai makan, kami pamit. Sebelum pamit aku mengeluarkan kata-kata do'a untuk mereka, karena tak ada yang mau mengawali aku yang ngomong. Biasa do'a pengantin baru.
Sebelum keluar tak lupa dido'akan balik, supaya lekas nyusul. Aamiin
Kami dan 2 sejoli keluar bersama dan menuju PMI. Ingin donor darah. Tadi pas di dalem sempat ngobrol ada yang perlu donor darah, kekurangan stok. Berangkatlah kami ke kantor PMI. Disepanjang perjalanan kami tertawa melihat tingkah 2 sejoli ini. Yang jomblo semakin teriris miris. Aku coba tenangkan mereka agar banyak istighfar. Pasti tak lama kalian akan seperti mereka yang baru nikah ini.
Ah akupun jadi ikut baper. 😂
Selamat menempuh hidup baru.
Sakinah mawadah warohmah
بارك الله لك وبارك عليك وجمع بينكمافي خير

Comments

Popular posts from this blog

5 September 1 April

Tradisi Ruwatan Rambut Gembel Dieng, Wonosobo

Semua Ada di Sholat Istikharahmu