Hadirkan Allah Tiap Saat
Bagaimana perasaan mu ketika bertemu dengan orang penting ?
Bagaimana perasaan mu ketika bertemu bupati ?
Bagaimana perasaan mu ketika bertemu bangtengul ?
Bagaimana perasaan mu ketika bertemu orang yang kamu suka cinta ?
Pasti, tidak lain perasaan mu akan berdegup kencang, gerogi tidak karuan dan serba salah tingkah dan apa yang kita pikirkan hanya fokus ke orang tersebut saja.
Padahal mereka adalah ciptaan yang Maha Pencipta.
Dimana yang selalu kita sembah dengan keadaan dan kondisi yang kadang hati tidak jelas kemana arahnya. Fokus dan konsentrasi dalam menghadap pun terbelah menjadi bagian-bagian yang menyelinap secara perlahan tapi pasti hingga kita lupa apa yang diucap. Kadang pikiran pun tiba-tiba saja memikirkan perkara duniawi yang masih saja menggerogoti. Seperti tak ada kesungguhan beribadah, hanya sebatas menjalani dan menggugurkan kewajiban saja.
Ketika baru kena kendala ataupun musibah, baru lah kita sadar dan mulai bangkit instrospeksi diri.
Oh sungguh, sebenarnya bukan Allah yang butuh kita. Tapi kitalah yang butuh Allah. Tapi kenapa kita seperti hamba yang tidak benar-benar menghamba kepadaNya. Ketika butuh saja baru kita menghamba. Dan betapa Maha Sabar dan Maha Pemurahnya Allah memberi apa yang kita pinta walau kita banyak kufurnya dan kurang maksimal beribadah.
Tapi begitulah Allah, dengan segala sifat agungnya yang tak bisa disamakan atau direndahkan dengan ciptaanNya.
Mari, mulailah sekarang latih diri kita, hadirkan Allah ditiap waktu kita. Umpakan, ketika hatimu bertemu presiden, pasti hatimu akan berdegup kencang, salting sampai tidak bisa berucap apa-apa dan pikiran hati kita hanya fokus terhadapnya.
Ketemu presiden saja kita bisa begitu, yang hanya ciptaanNya. Ini lebih besar lagi, yaitu sang penciptaNya. Apa tidak kalah agungnya coba ?
Begitupun dengan Allah, Maha Pencipta. Maka seharusnya kesiapan dan perasaan kita harus lebih dari sang presiden yang hanya ciptaanNya. Hadirkan selalu agar kita selalu fokus denganNya, apapun kondisinya.
Dan ku ulangi lagi, yang butuh adalah kita, bukan Rabbmu. Tata niat kita untuk beribadah kepadaNya.
Memang berucap itu gampang, tapi berprinsiplah, lakukanlah apa yang kau ucap segampang apa yang kau ucap disertai ikhlas satu hanya kepadaNya.
Ingat, Allah tak butuh kita, kita yang butuh Allah !
Semangat, InsyaAllah.
Comments
Post a Comment